Perbudakan seks
Anak-anak di Bolaang Mongondow Jadi Korban Perbudakan di Lokasi Berkedok Panti Asuhan
Miris, kisah pilu dan sedih dialami sejumlah anak-anak di sebuah lokasi berkedok panti asuhan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Mereka memimpikan Bunga dapat cepat move on, menyongsong masa depan bahagia, unggul dalam pengetahuan, dan kuat dalam iman.
Maklum saja, pengasuh panti asuhan itu adalah seorang Gembala atau Pendeta berinisial FP (46).
Istri FP pun berprofesi pewarta firman.
Baca juga: Tiga Mahasiswi Jadi Korban Pelecehan Seksual Dosen
Namun harapan tinggal harapan, yang indah dalam angan-angan, tapi menyakitkan dalam realitas.
Bukannya move on, Bunga malah kian depresi.
Ia diduga jadi korban pelecehan seksual dan penganiayaan yang diduga dilakukan FP.
Bunga mengalami pukulan batin.
Harga dirinya hancur dan ia merasa jadi orang paling malang di dunia.
Dalam periode hidupnya yang paling gelap, ia nyaris mengakhiri hidup.
Jika hidup adalah penderitaan, lebih baik ia mati menyusul ayah dan ibunya.
Baca juga: Dosen Unri Ditetapkan sebagai Tersangka Pelecehan Seksual
"Dia terduga pelaku," kata Satryano Pangkey, Pengabdi Bantuan Hukum YLBHI-LBH Manado kepada tribunmanado.co.id, Minggu (4/9/2022).
Begitu tiba di panti asuhan, ia langsung diperlakukan dengan tidak layak oleh FP.
Bunga diminta memijit FP, sedangkan FP mulai menyentuh Bunga.
Jika menolak, FP akan menyuruh Bunga kerja berat.
Sejumlah rekan Bunga yang juga menjadi korban pernah dipukul karena melawan.