Luar Negeri

Dapat Nilai Jelek, Sekelompok Siswa di India Mengikat Guru dan Petugas Sekolah Juga Menyiksanya

Meskipun pemukulan itu sendiri tidak tertangkap kamera, penyelidikan polisi menemukan bahwa para korban memang diserang secara fisik oleh para siswa

Editor: Muliadi Gani
FOTO/ NET.
Ilustrasi Tangan di Ikat. 

PROHABA.CO - Puluhan siswa di sebuah sekolah di India diduga mengikat seorang guru matematika dan seorang pegawai sekolah ke sebatang pohon dan memukuli mereka.

Aksi brutal itu dilakukan setelah beberapa dari mereka mendapat nilai jelek dalam ujian.

Dilansir dari Oddity Central, dalam insiden mengejutkan yang terjadi pada Selasa, siswa Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal di Dumka, Negara Bagian Jharkhand, India, memancing guru matematika dan petugas sekolah mereka ke kampus sekolah dengan dalih mendiskusikan nilai mereka pada ujian Kelas- 9 baru-baru ini.

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan tiga pria diikat ke pohon dengan tali merah dan puluhan siswa laki-laki berkeliaran di sekitar mereka dan membawa tongkat kayu tebal.

Baca juga: Menyamar Jadi Anak Hilang dari Tuan Tanah, Pria India Kuasai Harta 41 Tahun

Video kejadian tersebut dengan cepat menjadi viral.

Meskipun pemukulan itu sendiri tidak tertangkap kamera, penyelidikan polisi menemukan bahwa para korban memang diserang secara fisik oleh para siswa yang marah.

Salah satu dari mereka benar-benar memberikan pernyataan dengan perban di kepalanya, menunjukkan bahwa dia telah dipukul dengan tongkat pemukul.

Reaksi kekerasan para siswa diduga dipicu oleh sejumlah nilai sangat buruk yang diterima beberapa dari mereka pada ujian matematika Kelas 9 mereka.

India Times melaporkan bahwa 11 siswa di kelas menerima nilai DD, yang setara dengan gagal, yang memicu kemarahan seluruh siswa.

Baca juga: Pemakai Sabu di Pidie Jaya, Selain untuk Gaya Juga agar Kuat Begadang di Warkop

Baca juga: Dhena Devanka Heran Pelakor di Indonesia Jadi Terkenal Setelah Perselingkuhannya Terbongkar

Mereka menganggap guru matematika, Suman Kumar, dan petugas yang mengunggah nilai ke situs web sekolah, Soneram Chaure, bertanggung jawab dan menuntut balas dendam.

“Mahasiswa memanggil kami dengan dalih mengadakan pertemuan karens nilai mereka kurang,” kata Suman Kumar kepada kantor berita ANI.

“Itu terjadi karena nilai praktik mereka tidak dimasukkan dalam hasil. Itu harus dilakukan oleh kepala sekolah.

Jadi kami tidak bisa mengambil langkah apa pun dalam hal ini," tambahnya, mencoba meluruskan kesalahpahaman.

Namun, para siswa yang marah tidak mau mendengarkan penjelasan para korban, dan dilaporkan terus mengikat mereka ke pohon dan memukuli mereka dengan tongkat.

Menurut penyelidikan polisi yang sedang berlangsung, mayoritas dari 200 siswa di Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal terlibat dalam insiden tersebut.

(kompas.com)

Baca juga: Para Koruptor Bebas Bersama dari Lapas, Mulai Mantan Menteri Sampai Gubernur dan Bupati

Baca juga: Seorang Suami di Pinrang Gerebek Istrinya Selingkuh dengan Oknum Polisi

Baca juga: Resep Bika Ambon, Kue Legendaris Khas Medan yang Bertekstur Sarang

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved