Kasus
Ismail Bolong Diburu Polisi, Pengakuan Tambang Ilegal dan Suap Petinggi Polri
Mabes Polri menyatakan sedang memburu mantan anggotanya sendiri, Ismail Bolong yang beberapa waktu lalu mengaku menyetorkan uang miliaran rupiah ...
Menurut Bambang, kasus setoran tambang ilegal itu telah diusut Sambo pada April lalu, atau beberapa bulan sebelum Brigadir Yosua tewas.
"Kalau kemudian Kabareskrim merasa diserang ini menjadi aneh karena pemeriksaan itu ditandatangani Ferdy Sambo tanggal 7 April," kata Bambang, Sabtu (26/11).
Bambang tidak melihat adanya tendensi balas dendam maupun keinginan geng Sambo untuk menjatuhkan Kabareskrim.
Namun, di sisi lain Bambang juga menemukan keganjilan berikutnya.
Menurutnya, jika memang Kabareskrim dan sejumlah petinggi Polri lainnya diduga terlibat setoran tambang ilegal itu, kasus ini seharusnya dituntaskan.
Sejumlah orang yang diduga menerima setoran uang itu diproses secara di Propam Polri dengan hukuman minimal sanksi etik.
Lebih lanjut, Bambang mendesak kasus Ismail Bolong ini dituntaskan. Polri semestinya menghukum pejabat tingginya jika terbukti terlibat alih-alih ditutupi.
"Yang lebih penting daripada itu semua adalah substansi dari kasus ini, bahwa di internal kepolisian itu ada problem yang harus diselesaikan," tutur Bambang.
Sementara itu, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menyebut setoran uang ke polisi dari tambang ilegal merupakan modus lama.
Termasuk dalam hal ini adalah dugaan operasi tambang ilegal di mana Kabareskrim Komjen Agus Andrianto menerima setoran hingga miliaran rupiah.
"Saya kira pertambangan ilegal dengan setoran ke polisi adalah modus lama, bisa jadi pelakunya sudah lintas generasi," kata Kepala Divisi Hukum JATAM Nasional Muhammad Jamil melalui pesan singkat, Jumat (25/11).
Jamil mengatakan, penegakan hukum terhadap operasi tambang ilegal berada di kepolisian.
Namun, yang sering terjadi adalah uang dari tambang itu mengalir ke kantong pribadi sejumlah aparat kepolisian.
"Nah, pola untuk membungkam atau membuat polisi tidak melaksanakan kewajibannya adalah dengan membungkamnya dengan godaan setoran tunai," ujar Jamil.
(kompas.com)
Baca juga: 12 Wanita Penambang Emas Tewas Tertimbun, Tiga Toke Tersangka
Baca juga: Ngambek Tak Dibelikan Motor, Remaja Ini Nekat Akhiri Hidup, Orang Tua Histeris saat Buka Kamar
Baca juga: Aniaya Pelaku Pelecehan Keponakannya, Pria di Ende Ditangkap Polisi