Balita 2 Tahun yang Meninggal Dibanting Pacar Ibunya Sering Dianiaya, Berikut Pengakuan Paman Korban
Balita GMM (2 tahun) yang meninggal dunia akibat dibanting oleh Y (31) pacar ibu bocah malang tersebut diduga sering mendapat penyiksaan dan penganiay
Balita GMM (2 tahun) yang meninggal dunia akibat dibanting oleh Y (31) pacar ibu bocah malang tersebut diduga sering mendapat penyiksaan dan penganiayaan semasa hidupnya.
PROHABA.CO - Balita GMM (2 tahun) yang meninggal dunia akibat dibanting oleh Y (31) pacar ibu bocah malang tersebut diduga sering mendapat penyiksaan dan penganiayaan semasa hidupnya.
Di sekujur tubuh balita itu sebelumnya juga ditemukan bekas lebam-lebam.
Bekas lebam itu diduga akibat disiksa, sebelum akhirnya bocah bernasib malang itu meregang nyawa akibat kebrutalan tersangka Y yang membanting balita itu di sebuah kamar di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2022) sekira pukul 16:30 WIB.
Peristiwa memilukan itu terjadi saat ibu korban, ST sedang bekerja dan bocah perempuan GMM itu dititipkan kepada kekasihnya Y.
“Saat (peristiwa) itu ibunya sedang kerja,” ujar Kapolsek Pancoran Kompol Panji Ali Candra, Senin (5/12/2022).
Balita malang itu tewas dibanting Y yang kesal lantaran korban buang air besar (BAB) berceceran karena tak pakai popok.
Geram, Y akhirnya membanting GMM ke lantai hingga menyebabkan luka di kepalanya dan meninggal dunia.
Baca juga: Miris, Balita 2 Tahun Meninggal Dibanting Pacar Ibunya Hanya Hal Sepela
Baca juga: Pria yang Banting Balita Anak Pacarnya Hingga Tewas Diancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Baca juga: Balita dan Seorang Nenek 55 tahun Disekap oleh Pemilik Kontrakan, Imbas Konflik dengan Mantan Istri
Setelah membanting GMM, Y rupanya sempat membawa korban ke rumah sakit.
Y pun sempat menelpon kekasihnya setelah membanting GMM ke lantai.
Namun polisi masih menyelidiki, kapan tepatnya Y menghubungi kekasihnya.
"Iya, dia sempat membawa balita ini ke rumah sakit. Kemudian setelahnya dinyatakan korban meninggal dunia," ujar Panji.
"Kami masih mendalami apakah pada saat di apartemen, apakah pada saat menuju ke RS," sambungnya.
Mulanya polisi mendapatkan laporan dari ibu korban setelah anaknya tewas.
"Ibu korban melaporkan bahwa anaknya telah meninggal. Kondisi anak pada saat itu sudah berada di rumah sakit di sekitar Pancoran," ujar Panji.
Baca juga: Ayah Tiri Aniaya Balita hingga Tewas karena Buang Air di Kasur, Sempat Panik saat Korban Tak Bangun
Penyidik kemudian meminta keterangan dari ibu korban dan melihat hasil visum yang menyatakan adanya luka benturan di bagian kepala.
Di tubuh korban yang ditemukan hasil visum sementara itu adanya benturan di kepala bagian belakang," kata Panji.
"Di tubuh korban yang ditemukan hasil visum sementara itu adanya benturan di kepala bagian belakang," kata Panji.
Tubuh GMM pernah lebam-lebam
Paman korban bernama Richard mengungkap kemungkinan keponakannya tersebut sempat menjadi korban penganiayaan.
Pasalnya, banyak luka lebam didapati di sekujur tubuh GMM.
Hal itu diketahui akhir Oktober 2022 lalu, GMM bahkan mengeluh sakit hingga membuat petugas posyandu curiga.
"Itu ketahuannya dari posyandu pas dipegang mau dicek, GMM ngeluh sakit dan petugas posyandu curiga dan pas diperiksa banyak luka itu akhir Oktober,“ kata Richard.
Baca juga: Orang Tua Pergi Kerja, Dua Balita Tewas Terbakar di Rumah
Ada beberapa luka lebam di tubuh bocah malang yang masih berusia 2 tahun tersebut.
Bahkan jari telunjuk korban disebut sampai copot.
"Luka-luka lebam ada pinggang, paha dan mulut juga sampai bernanah serta jari telunjuk kuku copot," ujar Richard.
"Indikasi perbuatan itu, saya curiga ke ibunya GGM," sambungnya.(*)
Baca juga: Jatuh di Kolam Ikan, Balita Ditemukan Meninggal & Diketahui Sang Ayah yang Baru Pulang dari Mushala
Baca juga: PILU! Balita Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Lantai 11 Rumah Susun di Cakung
Baca juga: TRAGIS! Seorang Ibu di Sulawesi Utara Tega Habisi Nyawa Anaknya yang Masih Balita
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ketahuan saat Diperiksa di Posyandu, Balita 2 Tahun Diduga Kerap Dianiaya Sebelum Tewas Dibanting,