Kriminal

Mimpi Kaya Raya, 2 Remaja Makassar Berakhir di Penjara

Saat konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, AD mengaku melakukan pembunuhan karena ingin menjual organ korban ke situs jual beli organ manusia ...

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO
Polrestabes Makassar merilis kasus penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun, Selasa (10/1/2023). 

Setelah membunuh korbn, ternyata tawaran AD tidak ada yang merespons dan ia gagal mendapatkan calon pembeli.

Kedua pelaku merasa kecewa dan langsung membungkus korban.

Lalu mayat korban dibawa menggunakan motor oleh kedua pelaku dan dibuang ke bahwa jembatan.

Identitas keduanya diketahui karena terekam CCTV saat menculik korban di halaman minimarket di Kecamatan Panakkukang, Makassar.

Tewasnya MFS memberikan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.

Tetangga korban Samsiah (50) mengaku mengenal dekat MFS.

Baca juga: Bantah DPR, Perludem Tegaskan KPU Atur Dapil Lewat Putusan MK

Baca juga: Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam, 30 Orang Diamankan

"Baik sekali itu, anak kasihan. Sopan anaknya, kalau lewat pasti menyapa tante.

Begitu juga kalau ada disuruh kan, rajin dia," kenang Samsiah.

Ia bercerita MFS lahir dan besar di rumah neneknya di Jalan Batua Raya 7, Kecamatan Panakkukan, Makassar.

Di usia 5 tahun, sang ibu menjadi TKW di luar negeri karena faktar ekonomi.

MFS pun tinggal dan dirawat sang nenek serta ayahnya, Karmin (32).

Untuk mencukupi kebutuhan anaknya, Karmin bekerja serabutan mulai buruh bangunan hingga penarik betor.

"Ibunya di Malaysia merantau kasihan, jadi tinggal sama bapaknya di rumah neneknya," imbuh Samsiah.

Meski masih belia, korban membantu perekonomian keluarganya.

Ia rela menjadi tukang parkir di sela-sela kegiatan sekolahnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved