Tahukah Anda

Lima Hewan yang Paling Banyak Membunuh Manusia

Beberapa hewan tergolong sangat berbahaya karena mampu membunuh hewan lain dan manusia dengan bisa, gigitan, atau menyebarkan virus penyebab penyakit

Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
Thinkstock
Kalajengking kuning. 

PROHABA.CO - Beberapa hewan tergolong sangat berbahaya karena mampu membunuh hewan lain dan manusia dengan bisa, gigitan, atau menyebarkan virus penyebab penyakit mematikan.

Hewan-hewan yang mematikan ini bukan hanya hewan yang bertubuh besar, hewan kecil seperti nyamuk juga termasuk di antaranya.

Dilansir dari BBC Discovery Wildlife, berikut adalah daftar lima hewan yang paling banyak membunuh manusia.

1. Nyamuk (1.000.000 kematian)

Nyamuk adalah hewan yang paling banyak membunuh manusia yang mencatatkan sekitar 725.000 hingga 1.000.000 kematian setiap tahunnya. 

Meski demikian, bukan berarti serangga kecil ini sengaja membunuh manusia. 

Alih-alih membunuh secara langsung, nyamuk justru menjadi penyebar penyakit, yakni dengan secara tidak sengaja menularkan patogen infeksius dari orang ke orang.

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dengan jumlah kematian tertinggi adalah malaria, yaitu infeksi parasit yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina.

Baca juga: Mengapa Cuma Nyamuk Betina yang Mengisap Darah Manusia?

Baca juga: Pemerhati Ular Meninggal Setelah Digigit Ular Berbisa

Gambar nyamuk.
Gambar nyamuk. (FOTO: PIXABAY.COM)

2. Siput air tawar (200.000 kematian)

Lebih dari 200.000 kematian per tahun disebabkan oleh siput air tawar sehingga hewan kecil ini menjadi salah satu yang paling banyak membunuh manusia.

Siput air tawar bisa berbahaya karena mereka menjadi inang parasit yang mematikan, khususnya cacing pipih parasit.

Ada sebanyak 24.000 spesies cacing dan sebagian besar adalah parasit vertebrata dan moluska.

Parasit yang sangat jahat yang ditularkan oleh siput air tawar adalah Schistosoma. 

Cacing tersebut hidup dan berkembang di dalam siput, kemudian dilepaskan ke air.

Setelah itu, manusia dapat terinfeksi dari air tawar yang terkontaminasi saat cacing menembus kulit.

Infeksi ini bertanggung jawab atas penyakit mematikan yang disebut schistosomiasis atau "demam siput".

3. Ular sisik gergaji (138.000 kematian)

Ular sisik gergaji termasuk hewan mematikan yang paling banyak membunuh manusia dan bertanggung jawab atas 138.000 kematian setiap tahunnya.

Viper sisik gergaji adalah spesies yang sangat agresif.

Ini membuatnya lebih mematikan daripada ular paling beracun yang pemalu, seperi ular taipan pedalaman.

Sifat agresif yang dikombinasikan dengan racunnya yang kuat serta kehadirannya di daerah berpenduduk padat, membuat ular ini menjadi hewan yang ditakuti.

Baca juga: Katak Emas Bisa Membunuh Manusia dalam Waktu 3 Menit

Baca juga: Alprih Priyono Mantan Asisten Panji Petualang Tewas Digigit Ular King Cobra

4. Kalajengking (2.600 kematian)

Beberapa hewan yang paling banyak membunuh manusia adalah hewan yang berbisa. 

Tidak seperti hewan beracun yang mengeluarkan racun, hewan berbisa langsung mengirimkan bisa menggunakan bagian tubuh khusus, seperti melalui gigitan atau alat penyengat.

Kalajengking menghasilkan racun untuk alasan yang sama dengan banyak spesies, bukan untuk membunuh manusia, tetapi untuk menaklukkan atau membunuh mangsanya. 

Namun, racun dari 25 spesies kalajengking bisa mematikan bagi manusia.

Sengatan sering terjadi saat kalajengking tidak sengaja terinjak dengan kaki telanjang atau saat bersembunyi di sepatu orang.

Sekitar 2.600 kematian per tahun disebabkan oleh sengatan kalajengking. Adapun spesies yang paling mematikan di dunia adalah kalajengking merah India.

Rinkhal, ular kobra dari Afrika meludah. Ilmuwan menjelaskan bahwa evolusi bisa ular kobra ini dan kerabatnya disemburkan bukan untuk membunuh.
Rinkhal, ular kobra dari Afrika meludah. Ilmuwan menjelaskan bahwa evolusi bisa ular kobra ini dan kerabatnya disemburkan bukan untuk membunuh. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

5. Cacing gelang ascaris (2.500 kematian)

Selanjutnya, hewan yang paling banyak membunuh manusia adalah parasit, yakni hewan yang hidup di atau di dalam tubuh inangnya dan menyebabkan bahaya.

Cacing gelang merupakan parasit, bukan hanya vektor, seperti nyamuk.

Cacing gelang ascaris ditularkan ketika seseorang secara tidak sengaja menelan telurnya, yang biasanya terjadi ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh kotoran manusia.

Cacing tinggal di usus kecil dan menggunakan tubuh manusia untuk tetap hidup, makan, dan bereproduksi. 

Penyakit yang ditimbulkan cacing gelang disebut ascariasis, yang ditandai dengan demam, sakit perut dan bengkak, serta sesak napas.

Penyakit tersebut membunuh sekitar 2.500 orang setiap tahun.

(Kompas.com)

Baca juga: Ternyata Buah Enak Ini Bisa Bikin Stres Tikus Jantan, Bagaimana Bisa?

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Ular Tidak Boleh Dibunuh

Baca juga: Apa Pertolongan Pertama Saat Disengat Kalajengking?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved