Tahukah Anda
Katak Emas Bisa Membunuh Manusia dalam Waktu 3 Menit
Katak racun emas atau katak panah beracun merupakan salah satu hewan paling beracun di Bumi. Meski tubuhnya berukuran kecil, racun yang dimiliki ...
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muliadi Gani

PROHABA.CO - Katak racun emas atau katak panah beracun merupakan salah satu hewan paling beracun di Bumi.
Meski tubuhnya berukuran kecil, racun yang dimiliki katak panah beracun ini cukup untuk membunuh sepuluh pria dewasa.
Kematian akibat racun katak panah beracun ini dapat terjadi dalam waktu 3-10 menit dan tidak ada obatnya.
Berdasarkan amatan Prohaba, katak berwarna kuning cerah ini ternyata terdapat di Gampong Pango Deah, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, meski populasinya tidak banyak.
Sementara itu, penduduk asli Emberá di Kolombia telah menggunakan racunnya selama berabad-abad pada panah mereka saat berburu.
Inilah yang menyebabkan amfibi tersebut dinamai katak panah beracun.
Dilansir dari National Geographic dan World Land Trust, berikut adalah fakta tentang katak panah beracun:
1. Populasi
Amfibi berwarna cerah ini termasuk yang terbesar dari lebih dari 100 spesies katak panah beracun, dengan panjang rata-rata lebih dari satu inci.
Katak ini tinggal di hutan hujan di pantai Pasifik Kolombia. Saat ini, hutan hujan yang semakin langka membuat spesies katak panah beracun masuk dalam daftar hewan terancam punah.
Baca juga: Panik, Ular Sepanjang 1 Meter Masuk ke Rumah Warga Lhoong
2. Ciri fisik
Warna tubuh katak beracun cukup mencolok.
Mereka biasanya berwarna kuning, oranye, atau hijau pucat.
Dengan warna yang cerah, katak panah beracun memang menarik perhatian, tetapi ini justru dapat mengusir predator potensial, sebuah taktik yang disebut pewarnaan aposematik.

3. Racun katak
katak emas
Membunuh Manusia dalam Waktu 3 Menit
katak panah beracun
katak kuning
Prohaba.co
hewan beracun
Prohaba
Pertama di Dunia, Walker S2 Robot Bisa Berfungsi Sendiri 24 Jam |
![]() |
---|
Berkat Fermentasi Stevia Bantu Bunuh Sel Kanker Pankreas |
![]() |
---|
Gunung Berapi yang Sudah Padam Bisakah Aktif Kembali? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Temuan Terbaru: Tanaman Ternyata Bisa Bersuara, Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Gelombang Panas Meningkat Akibat Berkurangnya Polusi, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.