Gempa Jayapura
Gempa Jayapura: 2.136 Orang Mengungsi, Korban Meninggal 4 Orang dan 5 Luka-luka
"Jumlah pengungsi pasca gempa bumi M 5,4 Kota Jayapura bertambah menjadi 2.136 jiwa," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan
Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
PROHABA.CO - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Jayapura, Kamis (9/2/2023 pukul 13.28 WIB.
Musibah tersebut menelan korban jiwa.
Empat orang meninggal dunia, delapan luka-luka, puluhan bangunan rusak, dan sedikitnya 2.136 warga mengungsi.
Kapolresta Jayapura, Kombes Victor Mackbon menyebutkan, empat orang yang meninggal dunia itu berada dalam sebuah rumah makan yang ambruk ke laut saat gempa terjadi.
"Kejadian tersebut terjadi di salah satu kafe di Ruko Permai Dok II karena rumah makannya ambruk ke laut," kata dia, Kamis (9/2/2023).
Selain korban jiwa, gempa tersebut menimbulkan kerusakan bangunan.
Bangunan tersebut antara lain rumah warga di Kelurahan Angasapura, rumah makan, showroom kendaraan di Polimak.
Kemudian RSUD Dok II serta Gedung Pascasarjana Universitas Cenderawasih juga mengalami kerusakan.
Gempa juga berdampak timbulnya kebakaran lima petak rumah di Rawa Dua Hamadi.
Bangunan di kantor Gubernur Papua juga mengalami kerusakan, seperti Sasana Krida, kantor Badan Kepegawaian Daerah, dan instansi lainnya.
Baca juga: Empat Orang Meninggal Akibat Gempa di Jayapura
Sementara jumlah pengungsi dilaporkan sudah mencapai 2.136 jiwa.
Menurut perkembangan data yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (10/2/2023), lokasi pengungsian tersebar di 15 titik.
"Jumlah pengungsi pasca gempa bumi M 5,4 Kota Jayapura bertambah menjadi 2.136 jiwa," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran persnya.
Untuk kerugian material, dari hasil pendataan sementara, sebanyak 15 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, dan 28 rumah rusak ringan.
Selain itu, 1 cafetaria roboh dan tenggelam, 5 gedung perkantoran rusak, RSUD Kota Jayapura rusak, 1 masjid, 2 gereja, 1 hotel dan 1 supermarket turut terdampak.
Abdul Muhari mengatakan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dan BPBD Provinsi Papua bersama unsur forkopimda terus melakukan pendataan, monitoring, dan memberikan dukungan dasar penanganan darurat bagi para penyintas.
"Beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendesak saat ini meliputi genset listrik, tenda, kasur lipat, makanan siap saji, selimut, tikar dan air mineral," katanya.
Menyikapi gempa tersebut, Pemerintah Kota Jayapura menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari.
"Kota Jayapura saat ini berstatus tanggap darurat bencana gempa bumi dan berlaku selama 21 hari ke depan, dan ada beberapa hal yang harus segera dilakukan oleh berbagai instansi terkait," ujar Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Roby Kepas Awi, melalui keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Ini Sebabnya Mengapa Gempa Turkiye Begitu Kuat dan Tergolong Langka?
Unsur Forkompinda Kota Jayapura pun membentuk Tim Reaksi Cepat-Penanggulangan Bencana (TRC-PB) untuk menanggulangi dampak gempa bumi tersebut.
TRC-PB bakal terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari info hoaks, serta memantau lokasi terdampak.
Lalu, mendirikan tenda pengungsian di lapangan terbuka, serta mengupdate info dari Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama tim segera mendata kerusakan.
"Sedangkan Dinas Kesehatan terus mengupdate data-data di Rumah Sakit, Dinas Pendidikan mengimbau Kepala-kepala Sekolah agar sistem pembelajaran disesuaikan.
Pelayanan besok agar tetap berjalan sambil PUPR menginventarisasi kerusakan, komunikasi dan koordinasi agar dilakukan melalui posko yang berada di halaman Kantor Wali Kota,” kata dia.
1.079 kali gempa
Gempa magnitudo 5,2 pada Kamis (9/2/2023) ternyata merupakan salah satu dari ratusan gempa yang dirasakan warga Jayapura.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, sejak 2 Januari 2023 hingga 9 Februari 2023 pukul 16.25 WIT terjadi 1.079 gempa di Jayapura. Sebanyak 132 di antaranya dirasakan oleh warga.
Baca juga: Prediksi Pakar, Rusia Berpotensi Akan Terjadi Gempa Besar
“Hingga pukul 14.25 WIB atau 16.25 WIT telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 1.079 kali.
Ada 132 gempa bumi yang dirasakan langsung oleh masyarakat Jayapura dan sekitarnya,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers daring, Kamis.
Lalu, apa penyebab Jayapura sering diguncang gempa? Dwikorita mengatakan, karakteristik batuan yang rapuh menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Jayapura sering dilanda gempa.
"Kejadian atau gempa yang terjadi di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah sering kejadiannya, ini akibat dari kondisi batuan yang ada di wilayah tersebut adalah batuan yang tipenya rapuh, jadi kondisi rapuh ini mengakibatkan sensitif untuk bergetar," ucapnya, dikutip dari Antara.
"Memang karakteristik di daerah Jayapura itu aktivitas gempanya sangat tinggi, gempa di sana dangkal dan batuannya juga mudah patah sehingga di situ menyebabkan aktivitas terus-menerus sejak Januari tahun ini," imbuhnya.
(kompas.com)
Baca juga: Kisah Gempa Turkiye, Ayah Pegang Tangan Putrinya yang Tewas, Enggan Dilepas Meski Cuaca Dingin
Baca juga: Tim Penyelamat Korban Gempa Turki Berpacu Dengan Waktu
Baca juga: Indonesia Kirim 47 Personel SAR Bantu Korban Gempa di Turki
Cara Bikin Bolu Pisang Ambon Kukus, Tanpa Mikser dan Oven, Cukup Diaduk dengan Takaran Sendok |
![]() |
---|
Kapal Induk dan Helikopter AS Terpantau Berada di Dekat Selat Hormuz, Iran Siaga |
![]() |
---|
Sirene dan Strobo Diusulkan Hanya untuk Presiden dan Wapres, Pejabat Lain Tak Perlu |
![]() |
---|
Sindikat Penjualan Bayi di Medan, Polisi Ringkus Satu Pria, Tujuh Wanita |
![]() |
---|
Maling Spesialis Bongkar Rumah Diciduk Warga Saat Cuci Motor Curian di Aceh Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.