Tahukah Anda

Mau Mudik! Bagaimana Cara Mencegah Microsleep Saat Berkendara?

Orang yang mengalami kondisi ini mungkin tertidur tanpa menyadarinya. Microsleep bisa terjadi di mana saja, seperti di tempat kerja, di sekolah, ...

Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
Shutterstock
Ilustrasi Microsleep 

PROHABA.CO - Saat ini musim mudik Lebaran sudah mulai berlangsung.

Bagi Anda yang berencana akan mudik lebaran sebaiknya hati-hati di jalan.

Biasanya banyak kasus kecelakaan kendaraan saat musim mudik Lebaran.

Selain mempersiapkan fisik dan kesehatan kendaraan, waspadai satu di antara penyebab kecelakaan yang sering terjadi berikut.

Anda perlu waspada dengan microsleep saat berkendara agar terhindar dari kecelakaan. 

Microsleep adalah periode tidur yang hanya berlangsung beberapa detik.

Orang yang mengalami kondisi ini mungkin tertidur tanpa menyadarinya.

Microsleep bisa terjadi di mana saja, seperti di tempat kerja, di sekolah, saat menontontelevisi, bahkan saat berkendara.

Microsleep juga dapat terjadi saat seseorang mengemudi atau mengoperasikan mesin, yang menyebabkannya jadi kondisi yang berbahaya.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur Siang yang Ideal?

Baca juga: Berbahayakah Tidur di Dekat Ponsel?

Menjelang mudik Lebaran Idulfi tri 1444 Hijriah ini diperkirakan akan banyak orang mengendera dalam waktu lama untuk jarak jauh.

Oleh karenanya, perihal microsleep ini sangat penting dipahami agar tak berakibat fatal saat mengemudi mobil atau sepeda motor di jalan raya.

Untuk diketahui, microsleep dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, antara lain, kantuk yang disebabkan oleh gangguan tidur, seperti insomnia, apnea tidur obstruktif, dan narkolepsi.

Cara mencegah microsleep Kurang tidur adalah masalah serius karena dapat mengganggu fokus dan mengurangi waktu reaksi kita saat mengemudi.

Dilansir dari Healthline, meningkatkan kualitas atau kuantitas tidur dapat mencegah microsleep.

Namun, jika kita terjebak dalam situasi di mana kita lelah dan tidak memiliki teman mengemudi, menepilah ke lokasi yang aman dan lakukan ‘power nap’ selama 30 menit.

Pilihan lainnya adalah mengonsumsi sekitar 75 hingga 150 mg kafein untuk meningkatkan kewaspadaan mental dan melawan rasa kantuk.

Perlu diingat, bagaimanapun, kafein adalah stimulan dan terlalu banyak mengonsumsinya dalam jangka waktu lama justru dapat menyebabkan efek samping.

Baca juga: Berjudi dan Minum Tuak, Enam Pria di Payakumbuh Dicokok Petugas

Baca juga: Diduga Sopir Mengantuk, Truk Pengangkut CPO Terbalik di Rimba Langgeh Aceh Barat

Setelah terlalu banyak mengonsumsi kafein dalam waktu lama, jika kita tiba-tiba mengurangi atau berhenti mengonsumsi kafein, kita dapat mengalami gejala penarikan yang tidak menyenangkan.

Oleh sebab itu, kita tidak boleh mengandalkan kafein secara teratur untuk mencoba mengatasi kelelahan.

Penyebab microsleep Dilansir dari Sleep Foundation, penyebab utama microsleep adalah mengantuk dan kurang tidur.

Gangguan tidur yang menyebabkan kurang tidur atau rasa kantuk yang berlebihan tampaknya paling mungkin menyebabkan microsleep.

Meski demikian, studi lebih lanjut diperlukan untuk membuat kesimpulan pasti tentang hubungan antara gangguan tidur dan microsleep.

Orang yang cukup istirahat juga bisa mengalami microsleep, misalnya saat melakukan sesuatu yang berulang atau membosankan.

Dengan demikian, mengalami microsleep tidak selalu menunjukkan bahwa kita kurang tidur atau memiliki gangguan tidur yang mendasarinya.

(Kompas.com)

Baca juga: WOW, Mayat yang Ditemukan Di Kluet Tengah Alami Luka di Leher

Baca juga: GAS, Polisi Buru Pelaku Telanjangi Wanita Pemandu Karaoke

Baca juga: Pikap L300 Kontra Truk Colt Diesel, Nyawa Sopir Melayang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved