Plastik Daur Ulang Lebih Beracun, Tak Perbaiki Polusi

“Plastik secara inheren tidak sesuai dengan ekonomi sirkular,” kata jaringan lingkungan global dalam sebuah laporan yang menyatukan penelitian yang

Editor: Muliadi Gani
PIXABAY/stux
Ilustrasi sampah plastik yang bisa dikreasikan. 

Limbah plastik yang ditujukan untuk daur ulang biasanya diekspor dari negara berpenghasilan tinggi ke bagian dunia yang lebih miskin.

Dr Therese Karlsson, Penasihat Sains dengan Jaringan Penghapusan Polutan Internasional (IPEN), mengatakan bahwa plastik dibuat dengan bahan kimia beracun, dan bahan kimia ini tidak hilang begitu saja saat plastik didaur ulang.

“Ilmu pengetahuan dengan jelas menunjukkan bahwa daur ulang plastik adalah upaya beracun dengan ancaman terhadap kesehatan kita dan lingkungan di sepanjang aliran daur ulang,” ujarnya.

“Sederhananya, plastik meracuni ekonomi sirkular dan tubuh kita, serta mencemari udara, air, dan makanan. Kita tidak boleh mendaur ulang plastik yang mengandung bahan kimia beracun.

Solusi nyata untuk krisis plastik akan membutuhkan kontrol global terhadap bahan kimia dalam plastik dan pengurangan yang signifi kan dalam produksi plastik,” tambahnya.

Greenpeace mengatakan, setiap perjanjian plastik global harus segera mencapai pengurangan yang signifi kan dalam produksi plastik, sebagai langkah pertama menuju penghapusan total pembuatan plastik murni.

“Plastik yang tersisa harus digunakan kembali sejauh mungkin, sedangkan teknologi pembuangan limbah dikembangkan yang tidak hanya membakar atau menguburnya,” demikian Greenpeace.

(Kompas.com)

Baca juga: Kenapa Banyak Hewan Besar yang Hidup di Laut Dalam?

Baca juga: Mengapa Orang Bisa Candu Main Judi?

Baca juga: Mengapa Pentingnya Minum Air Putih Sebelum Sikat Gigi di Pagi Hari?

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved