Tahukah Anda

Dampak Perubahan Iklim, Ukuran Otak Manusia Menyusut

Penelitian tentang dampak perubahan iklim dan otak manusia ini dilakukan ilmuwan kognitif Jeff Morgan Stibel dari Museum Sejarah Alam di California,

Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
PEXELS/MEO
ilustrasi otak manusia, berpikir 

PROHABA.CO - Sebuah studi terbaru mengungkap kaitan antara penyusutan ukuran otak manusia dan perubahan iklim di masa lampau.

Penelitian ini ditulis oleh saintis kognitif Jeff Morgan Stibel dari Natural History Museum di California.

Dampak perubahan iklim ternyata dapat menyebabkan penyusutan ukuran otak manusia.

Dalam sebuah studi baru, hal itu terkait dengan perubahan iklim masa lalu.

Penelitian tentang dampak perubahan iklim dan otak manusia ini dilakukan ilmuwan kognitif Jeff Morgan Stibel dari Museum Sejarah Alam di California, Amerika Serikatt.

Hasil studi ini pun menambah pemahaman kita tentang bagaimana manusia berkembang dan beradaptasi sebagai respons terhadap tekanan lingkungan.

“Mengingat tren pemanasan global baru-baru ini, sangat penting untuk memahami dampak perubahan iklim pada ukuran otak manusia dan pada akhirnya perilaku manusia,” tulis Stibel.

Baca juga: Inilah Tujuh Misteri Otak Manusia yang Belum Terpecahkan

Perubahan otak manusia.

Dikutip dari Science Alert, Rabu (9/8/2023) studi ini melihat bagaimana ukuran otak dari 298 spesimen Homo berubah selama 50.000 tahun terakhir dalam kaitannya dengan catatan alami suhu global, kelembapan, dan curah hujan.

Ketika iklim menjadi lebih hangat, rata-rata ukuran otak tumbuh jauh lebih kecil daripada saat lebih dingin.

“Memahami bagaimana otak telah berubah dari waktu ke waktu pada hominin sangat penting, tetapi sangat sedikit studi yang telah dilakukan mengenai hal ini,” kata Stibel.

Dalam studi yang menunjukkan dampak perubahan iklim terhadap menyusutnya otak manusia ini, Stibel memperoleh data ukuran tengkorak dari sepuluh sumber terbitan terpisah, dengan total 373 pengukuran dari 298 tulang manusia selama 50.000 tahun.

Ia kemudian memasukkan perkiraan ukuran tubuh yang disesuaikan dengan wilayah geografi s dan jenis kelamin untuk memperkirakan ukuran otak.

Fosil-fosil tersebut dikelompokkan berdasarkan berapa lama mereka hidup, dan Stibel menggunakan empat rentang usia fosil yang berbeda yaitu 100 tahun, 5.000 tahun, 10.000 tahun, dan 15.000 tahun untuk membantu menjelaskan kesalahan penanggalan.

Dalam 50.000 tahun terakhir, perubahan iklim yang terjadi dikenal dengan Last Glacial Maximum, yang menyebabkan suhu rata-rata menjadi lebih dingin secara konsisten hingga akhir Pleistosen Akhir.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Kasus Penyakit Menular Bisa Melonjak, Begini Penjelasan Para Ilmuan

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved