Tahukah Anda

Temukan Makna Hidup, Kunci untuk Awet Muda, Berikut Penjelasannya

Memiliki tujuan hidup yang jelas tak hanya berdampak pada kebahagiaan, tapi juga dapat melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif

Editor: Muliadi Gani
Unsplash
ILUSTRASI KEBAHAGIAAN - Ilustrasi kebahagiaan. Menemukan makna hidup Adalah kunci untuk awet muda, berikut penjelasannya 

PROHABA.CO - Hidup sehat merupakan kunci utama awet muda. Alasannya pola hidup sehat dapat menjaga organ dan fungsi tubuh untuk tetap bekerja dengan baik dalam jangka panjang.   

Selain menjaga kesehatan fisik, menjaga kesehatan mental juga dapat membuat awet muda lho. 

Memiliki tujuan hidup yang jelas tak hanya berdampak pada kebahagiaan, tapi juga dapat melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif dan risiko demensia.

Temuan ini berasal dari studi berskala besar oleh tim peneliti dari UC Davis, yang melibatkan lebih dari 13.000 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas.

Studi tersebut berlangsung hingga 15 tahun dan menunjukkan bahwa individu dengan rasa tujuan hidup yang tinggi memiliki risiko 28 persen lebih rendah mengalami gangguan kognitif, termasuk demensia dan gangguan kognitif ringan (MCI).

"Memiliki rasa tujuan membantu otak tetap tangguh seiring bertambahnya usia," kata Dr. Aliza Wingo, profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku UC Davis, dalam keterangannya.

“Temuan kami menunjukkan bahwa memiliki rasa tujuan membantu otak tetap tangguh seiring bertambahnya usia,” ujar Aliza Wingo, profesor diDepartemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku UC Davis.

Menariknya, perlindungan ini berlaku untuk semua kelompok ras dan etnis, bahkan setelah memperhitungkan faktor pendidikan, depresi, dan APOE4 (gen yang menjadi risiko utama Alzheimer). 

Baca juga: Mengapa Tinggal di Dekat Lingkungan yang Hijau Bikin Awet Muda, Kok Bisa?

Cara mengukurnya

Peserta mengisi kuesioner tujuh item dari Ryff Measures of Psychological Well-Being, yang menilai arah hidup, kemampuan menetapkan tujuan, dan konsistensi mencapainya.

Skor berkisar antara 1 hingga 6; semakin tinggi angkanya, semakin kuat rasa tujuan hidup mereka.

Status kognitif peserta kemudian diuji via telepon setiap dua tahun.

Tak hanya risiko yang lebih rendah, mereka juga mengalami penundaan rata-rata 1,4 bulan dalam penurunan kognitif selama delapan tahun --setelah disesuaikan dengan usia, pendidikan, depresi, dan faktor genetik. 

Meski tampak kecil, penundaan ini penting.

Apalagi jika dibandingkan dengan obat Alzheimer terbaru seperti lecanemab dan donanemab, yang juga hanya memberikan penundaan ringan namun dengan risiko dan biaya besar.

“Tujuan hidup itu gratis, aman, dan dapat dibangun melalui hubungan, tujuan, dan aktivitas bermakna,” kata Nicholas C. Howard, peneliti kesehatan masyarakat UC Davis.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved