Bolehkah Mendoakan Keburukan untuk Orang yang Menzalimi Kita? Simak Penjelasan Oki Setiana Dewi

“ Jadi boleh saja, kalau teman-teman berdoa kepada Allah SWT untuk membalas orang-orang yang pernah berbuat buruk kepada kita, boleh saja, namun ada yang lebih baik daripada itu,” Ujarnya. 

Lantas apa yang lebih baik daripada mendoakan keburukan kepada orang dzalim?

Ustadzah berusia 34 tahun itu mengatakan bahwa alangkah baiknya jika doa keburukan itu diganti dengan doa kebaikan.

Menurutnya mendoakan orang yang pernah menzalimi kita lebih baik daripada membalasnya dengan keburukan.

Baca juga: Oki Setiana Dewi Raih Penghargaan sebagai Dai Influencer dan Inovatif

“Ketimbang kita berdoa untuk membalas orang-orang yang dzalim kepada kita, walaupun itu dibolehkan alangkah lebih baik jika doa itu diganti dengan kalimat Ya Allah berikan hidayah kepadanya, hentikan ia dalam perbuatan maksiat, berikan petunjuk kepadanya untuk tidak melakukan lagi, untuk tidak menjahati orang lain lagi ya Allah,” Ujar Pendakwah sekaligus penulis itu.

Ia juga mengajak penonton untuk kembali mengingat pelajaran yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Ketika Rasulullah dizalimi oleh penduduk Thaif, beliau bisa saja meminta Allah untuk menghukum mereka, tapi Rasulullah justru mendoakan agar anak keturunan mereka mendapatkan hidayah dari Allah SWT.

Maka berkat doa Rasulullah SAW, sekarang orang-orang di negeri Thaif adalah orang-orang yang memeluk agama Allah SWT.

Di akhir video Oki Setiana Dewi menyimpulkan :

“Ada berbagai macam cara untuk kita membalas kejahatan, yang pertama dan yang paling buruk adalah zalim, kita membalas lebih keji daripada itu, itu yang dibenci oleh Allah.

Baca juga: Oki Setiana Dewi Umrah Bersama Keluarga dan Pengajar Al-Quran

Yang kedua adalah membalas setara, silahkan saja

Namun yang paling baik dan yang paling utama adalah memafkan dan mendoakan, itulah yang diajarkan oleh Nabi SAW,” Pungkas Oki Setiana Dewi.

Semoga Allah memberikan kekuatan untuk kita agar dapat mengganti doa buruk menjadi doa kebaikan bahkan untuk orang yang pernah menzalimi .

(Penulis merupakan mahasiswi internship dari IAIN Lhokseumawe).