kesehatan
Hal Ini Sering Kita Lakukan Ternyata Bisa Memperbesar Potensi Kontaminasi BPA ke Air Minum
Goncangan keras yang dialami oleh galon-galon air selama perjalanan truk-truk pengangkutnya juga dapat menyebabkan senyawa berbahaya ini terlepas.
Penulis: Sahasnataini | Editor: Muliadi Gani

Namun, kemungkinan transfer BPA ke air minum tidak banyak mendapat perhatian konsumen.
Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono, pada kesempatan yang sama, dampak BPA tidak bisa disepelekan dalam tubuh manusia.
“Bahkan BPA sudah ada potensi bisa mengganggu pertumbuhan janin dalam kandungan, sehingga dalam perkembangannya akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk di antaranya Autism Spectrum Disorder (ASD) dan Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD),” kata Pandu.
Menurut Pandu Riono, akumulasi konsumsi air yang terkontaminasi BPA dalam jangka panjang juga akan menimbulkan banyak gangguan kesehatan, mulai dari gangguan reproduksi, kesehatan mental, perkembangan anak, hingga kanker.
Baca juga: Ini Manfaat Luar Biasa dari Olahraga Pagi: Kunci Kesehatan dan Kesejahteraan
“Semua penyakit ini trennya sedang meningkat, walau bukan disebut penyakit menular.
Air yang disimpan dalam kemasan zat toksik ini secara perlahan-lahan meracuni kita, tanpa kita sadar,” katanya.
Pandu mengatakan, BPA juga menjadi endokrin disruptor.
Dengan demikian, senyawa ini juga bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh manusia.
Meskipun plastik polikarbonat merupakan bahan kuat dan tahan panas, kimia BPA yang digunakan dalam pembuatannya bisa menjadi persoalan bagi kesehatan.
Beberapa negara tetapkan regulasi terkait BPA
BPA di beberapa negara penggunaannya telah dibatasi.
Negara Uni Eropa, Kanada, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat bahkan telah memperketat regulasi terkait penggunaan BPA hingga pelarangan.
Uni Eropa, misalnya, telah memperkenalkan regulasi yang melarang penggunaan BPA dalam botol bayi sejak 2011.
Pada 2018, Uni Eropa juga melarang penggunaan BPA dalam kemasan makanan bayi dan mengeluarkan regulasi untuk membatasi penggunaan BPA dalam produk-produk makanan lainnya.
Pada 2010, Kanada menjadi negara pertama yang mengklasifikasikan BPA sebagai zat berbahaya.
Kebiasaan Bangun Cepat dan Sarapan Pagi Bisa Panjang Umur, Benarkan? Berikut Penjelasan Ahli |
![]() |
---|
Kurangi Begadang dan Hindari Kosumsi Minuman Manis, Bisa Berakibat Gagal Ginjal |
![]() |
---|
Pilu! 20 Anak Harus Cuci Darah Seumur Hidup karena Gagal Ginjal |
![]() |
---|
Bahaya! Minuman Manis Kemasan yang Dikosumsi Anak-Anak Bisa Sebabkan Diabetes hingga Gagal Ginjal |
![]() |
---|
Kurang Tidur Bisa Picu Hipertensi, Apa Saja Tanda-tandanya? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.