Luar Negeri
Elon Musk Dukung PBB dan Kelompok Lain Bantu Gaza, Siap untuk Berpartisipasi
Pada platform X, Musk mengatakan "Starlink akan mendukung sambungan komunikasi bagi organisasi bantuan yang diakui internasional di Gaza".
Penulis: Rizka Amanda | Editor: Jamaluddin
Terkait keluhan blokade internet yang dialami warga Gaza, Elon Musk lantas menyerukan bantuan dengan memberikan akses internet kepada warga Gaza melalui konstelasi satelit Starlink.
PROHABA.CO - Elon Reeve Musk FRS atau Elon Musk adalah pengusaha, penemu, dan tokoh bisnis dari Amerika Serikat.
Ia juga merupakan pendiri, CTO, dan CEO SpaceX, CEO dan arsitek produksi Tesla Inc, pendiri The Boring Company dan pendiri Neuralink dan OpenAI.
Baru-baru ini Elon Musk membuat pernyataan bahwa ia berjanji akan membuka akses jaringan satelit Starlink untuk warga Gaza.
Melansir Tribunnews.com, Elon Musk melontarkan pernyataannya seusai pemerintah Israel meningkatkan eskalasi perang serta memutus akses internet dan media komunikasi warga jalur Gaza, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Israel mengatakan, tindakan mereka merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan untuk meredam serangan militan Hamas.
Namun, akibat dari pemadaman tersebut, jutaan rakyat Palestina yang berasal di Gaza menjadi kesulitan untuk mengakses jalur komunikasi dan telepon.
Baca juga: Wabah Kudis dan Cacar Jadi Rintangan Baru Bagi Pengungsi Palestina di Sekolah-Sekolah UNRWA
Baca juga: Kota Khan Younis di Palestina Diserang Israel, Puluhan Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Oki Setiana Dewi Ungkap 7 Alasan Mengapa Palestina Harus Dibela
Tidak hanya itu, pengaruh dari pemadaman internet membuat sejumlah organisasi kemanusiaan seperti Bulan Sabit Merah, Unicef, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hilang kontak dengan staf mereka yang sedang bertugas di Jalur Gaza.
"Kami sudah kehilangan kontak dengan staf kami di Gaza, dengan fasilitas kesehatan, pekerja kesehatan, serta mitra kemanusiaan kami lainnya di lapangan," kata Sekjen WHO, Tedros Ghebreyesus, dalam cuitannya di X, Sabtu (28/10/2023).
Terkait keluhan blokade internet yang dialami warga Gaza, Elon Musk lantas menyerukan bantuan dengan memberikan akses internet kepada warga Gaza melalui konstelasi satelit Starlink.
"Starlink akan mendukung sambungan komunikasi bagi organisasi bantuan yang diakui internasional di Gaza," kata Musk pada platform X.
"Kami akan mendukung PBB dan kelompok bantuan lain yang diakui internasional," Musk kembali mencuit di X beberapa jam kemudian.
Dengan mengambil langkah ini, Musk berharap sistem komunikasi berbasis satelitnya, Starlink dapat mempermudah organisasi kemanusian internasional untuk menyalurkan bantuan pada jutaan warga Gaza.
Bantuan seperti ini bukan kali pertama dilakukan Elon Musk.
Pada Februari 2022 lalu, Musk sempat mengerahkan sistem komunikasi berbasis satelit Starlink dengan tujuan untuk memulihkan jaringan internet ibukota Kiev Ukraina yang hancur akibat dihantam rudal Rusia dalam serangan invasi.
Namun, jaringan tersebut dimanfaatkan tentara Ukraina untuk menjalankan sejumlah peralatan perang berteknologi tinggi guna melumpuhkan armada Rusia di Laut Hitam yang berbasis di Sevastopol.
Spekulasi ini diperkuat dengan adanya insiden terdamparnya drone kapal selam Ukraina yang membawa bahan peledak di dekat laut Krimea.
Baca juga: Syifa Hadju Ikut Demo Turun ke Jalan Membela Palestina
Baca juga: Israel Lakukan Serangan Udara ke Gaza Jelang Subuh, 110 Orang Warga Palestina Meninggal
Baca juga: Kedutaan Besar Palestina Buka Donasi untuk Warga Gaza, Ini Caranya
Alhasil, Starlink resmi menghentikan layanan broadband satelitnya di pelabuhan Sevastopol, Crimea, Ukraina.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Musk melalui cuitan di platform X.
Dalam postingannya, Musk mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan selain menolak permintaan darurat dari Ukraina untuk mengaktifkan Starlink sampai ke Sevastopol.
Musk beralasan pengaktifan jaringan Starlink di Ukraina berpotensi memicu perang yang lebih besar antara Kiev dan Moskow.
"Ada permintaan darurat dari otoritas pemerintah untuk mengaktifkan Starlink sampai ke Sevastopol.
Tujuan yang jelas adalah untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia yang berlabuh," tambah Elon Musk dalam postingannya. (*)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Membunuh ART asal Indonesia, Finalis MasterChef Malaysia Dipenjara 34 Tahun |
![]() |
---|
Katy Perry Tur Luar Angkasa Hanya dalam Durasi 11 Menit |
![]() |
---|
6 Imigran Meninggal, 40 Lainnya Hilang Setelah Kapal Mereka Tumpang Terbalik di Laut Mediterania |
![]() |
---|
Melalui Investigasi, PBB Telah Menetapkan Israel Melakukan Genosida selama Konflik di Gaza |
![]() |
---|
Kelompok Separatis Membajak Kereta Api di Pakistan, 27 Tentara Tewas dan 346 Sandera Bebas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.