Luar Negeri

Inggris, AS, Uni Eropa, dan Cina Deklarasikan Bahaya Bencana AI, Aktris Scarlett Tempuh Upaya Hukum

Dua puluh delapan pemerintah menandatangani apa yang disebut dengan Deklarasi Bletchley pada hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan AI

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada tes deteksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. 

PROHABA.CO, LONDON - Inggris, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Australia, dan Cina telah sepakat bahwa kecerdasan buatan (artifi cial intellegency) disingkat AI berpotensi menimbulkan risiko bencana bagi umat manusia.

Hal ini disampaikan dalam deklarasi internasional pertama yang membahas teknologi yang berkembang pesat ini.

Dua puluh delapan pemerintah menandatangani apa yang disebut dengan Deklarasi Bletchley pada hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan AI yang diselenggarakan Pemerintah Inggris.

Dilansir dari Guardian, negara-negara tersebut sepakat untuk bekerja sama dalam penelitian keamanan AI, bahkan di tengah tanda-tanda bahwa AS dan Inggris bersaing untuk memimpin dalam mengembangkan peraturan baru.

Rishi Sunak menyambut baik deklarasi tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang luar biasa.

Dalam sambutannya menjelang penampilannya sendiri di KTT pada Kamis (1/11/2023), perdana menteri menambahkan bahwa tidak akan ada yang lebih transformatif bagi masa depan generasi selanjutnya selain kemajuan teknologi seperti AI.

“Kami berutang kepada mereka untuk memastikan AI berkembang dengan cara yang aman dan bertanggung jawab, mencengkeram risiko yang ditimbulkannya sejak dini dalam prosesnya,” ujar Sunak.

Baca juga: Sisi Negatif ‘Kecerdasan Buatan’ Bisa Ancam Eksistensi Manusia

Michelle Donelan, sekretaris teknologi Inggris, mengatakan kepada wartawan bahwa untuk pertama kalinya negara-negara setuju bahwa ada risiko terkait AI.

Frontier AI mengacu pada sistem yang paling mutakhir yang, menurut beberapa ahli, dapat menjadi lebih cerdas daripada manusia dalam berbagai tugas.

Berbicara kepada kantor berita PA di sela-sela KTT, Elon Musk, pemilik Tesla dan SpaceX, serta X, yang sebelumnya bernama Twitter, memperingatkan bahwa ada situasi di mana ada sesuatu yang akan jauh lebih pintar daripada manusia terpintar, yakni AI.

Komunike ini menandai keberhasilan diplomatik bagi Inggris dan khususnya bagi Sunak, yang memutuskan untuk menjadi tuan rumah KTT musim panas ini setelah merasa prihatin dengan cara model AI yang berkembang pesat tanpa pengawasan.

Donelan membuka konferensi dengan mengatakan kepada para peserta bahwa pengembangan AI tidak bisa dibiarkan begitu saja, diabaikan, atau hanya diserahkan kepada pihak swasta.

Ia bergabung di atas panggung dengan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, dan Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cina, Wu Zhaohui, dalam sebuah agenda global yang jarang terjadi.

Baca juga: Sisi Negatif ‘Kecerdasan Buatan’ Bisa Ancam Eksistensi Manusia

Tempuh upaya hukum

Sementara itu, aktris kenamaan Scarlett Johansson telah mengambil tindakan hukum terhadap sebuah aplikasi kecerdasan buatan (AI) yang menggunakan nama dan kemiripan dirinya dalam sebuah iklan yang dibuat oleh AI tanpa seizinnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved