Perang Hamas Israel

Soal Serangan Israel ke Gaza, Ini Negara yang Mendukung dan Mengecam

Meningkatnya korban jiwa dan memburuknya kondisi di Jalur Gaza, membuat negara-negara di dunia terpecah dalam menanggapi serangan Israel ke Palestina.

Editor: Jamaluddin
ANTARA/BAYU PRATAMA S
Massa mengikuti aksi akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). 

Banyak negara yang awalnya mendukung Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, kemudian berbalik setelah Israel melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat di Gaza untuk memerangi Hamas.

PROHABA.CO, JALUR GAZA - Meningkatnya korban jiwa dan memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza, membuat negara-negara di dunia terpecah dalam menanggapi serangan Israel ke Palestina tersebut

Banyak negara yang awalnya mendukung Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, kemudian berbalik setelah Israel melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat di Gaza untuk memerangi Hamas.

Di sisi lain, sejumlah negara nampaknya sudah memantapkan posisi mereka walau pertikaian terus memakan korban sipil.

Saat ini kedua kubu tengah berdebat mengenai gencatan senjata.

Pada 27 Oktober 2023, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menyerukan "gencatan senjata untuk kemanusian segera, bertahan lama, dan berkelanjutan" antara pasukan Israel dan milisi Hamas.

Resolusi tidak mengikat yang diajukan oleh Yordania sudah disepakati dengan rincian 120 suara setuju, 14 menentang, dan 45 abstain.

Dikutip dari Kompas.com, berikut negara-negara yang mendukung Israel dan ada pula negara yang mengecam Israel.

Perlu dicatat bahwa ini adalah pandangan pemerintah, yang mungkin berbeda secara signifikan dengan sentimen publik di beberapa negara.

Negara-negara Barat

Banyak pemerintah di negara Barat menyatakan mendukung Israel sejak pertikaian dimulai.

Pernyataan awal Presiden AS Joe Biden setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu menegaskan bahwa Washington mendukung Israel dan akan memastikan bahwa ‘Israel akan memiliki apa yang dibutuhkan untuk melindungi warganya.’

Namun, dalam sebuah acara kampanye pada 2 November 2023, Presiden Biden menyerukan jeda dalam pertikaian tersebut setelah seorang pengunjuk rasa yang mendesak gencatan senjata menghadangnya.

Keesokan harinya, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken melakukan kunjungan kedua ke Tel Aviv untuk mendorong jeda kemanusiaan sekaligus membahas langkah-langkah konkret untuk meminimalisir kerugian bagi warga sipil di Gaza.

Gedung Putih kemudian mengatakan, setiap jeda dalam pertempuran harus bersifat sementara dan terlokalisasi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved