Buruh
Tolak Kenaikan UMP, Ratusan Buruh Bakar Keranda Mayat Bertuliskan Matinya Keadilan
Ratusan buruh bakar keranda mayat yang bertuliskan "Matinya Keadilan" adalah sebagai aksi penolakan terhadap kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)
Penulis: Dedek Sumarnim | Editor: Muliadi Gani
Tambah Junaedi yang sebagai perwakilan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi).
"Mereka (pejabat) tidak merasakan apa yang dirasakan buruh karena mereka digaji besar.
Sementara buruh menghadapi kebutuhan hidup yang semakin mahal.
Harga cabai saja sudah tembus Rp 120.000," ungkapnya.
Sedangkan Asisten III Pemprov Sumsel, Kurniawan, mengaku akan menyampaikan tuntutan buruh tersebut kepada Pj Gubernur.
"Aspirasi buruh ini akan kami sampaikan ke pimpinan, kami usahakan sebelum tanggal 30 (rapat) bersama dengan Pj Gubernur,” ungkapnya.
Dilaporkan sebelumnya, UMP Sumatera Selatan naik 1,55 persen atau Rp 52.000.
Sehingga, UMP yang sebelumnya Rp 3.404.177 menjadi Rp 3.456.874.
Dikatakan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni bahwa penetapan UMP itu setelah sebelumnya dilakukan penyesuaian dan mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan serta buruh dan pihak perusahaan. Hasilnya, UMP 2024 naik 1,55 persen.
(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat)
Baca juga: Lima Karyawan Perusahaan Pembiayaan Ditangkap, Diduga Menganiaya Pendemo
Baca juga: Tali Lift Resort di Ubud Bali Putus, 5 Orang Pekerja Tewas
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/prohaba/foto/bank/originals/Ratusan-buruh-gelar-aksi-di-kantor-Gubernur-Prov-Sumatera-Selatan.jpg)