Tahukah Anda

Apakah Patah Hati Bisa Sebabkan Migrain, Berikut Penjelasannya

Patah hati bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kegagalan dari suatu hubungan ataupun harapan lain yang diusahakan, tapi tak berhasil.

Editor: Muliadi Gani
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi patah hati 

PROHABA.CO - Putus cinta dan patah hati adalah situasi yang dihindari oleh kebanyakan orang, baik pria atau wanita.

Sebab selain menyakitkan, putus cinta dan patah hati juga berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

Ini bukan situasi yang mudah, meski sebenarnya keadaan ini akan membaik seiring berjalannya waktu.

Patah hati adalah suatu hal menyedihkan yang cukup umum dialami oleh orang-orang.

Patah hati bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kegagalan dari suatu hubungan ataupun harapan lain yang diusahakan, tapi tak berhasil.

Ketika seseorang mengalami patah hati, biasanya dia punya tubuh secara alamiah merespons dengan mengeluarkan air mata.

Tidak jarang seseorang yang mengalami patah hati bisa merasakan perubahan fisik atau adanya gejala kesehatan tertentu.

Salah satu hal yang mungkin dialami orang ketika patah hati adalah sakit kepala, termasuk migrain.

Baca juga: Gejala Stroke Ringan yang Kerap Dikira Migrain

Namun, apakah migrain ketika patah hati adalah suatu kebetulan atau memang saling berkaitan?

Sakit kepala saat patah hati Dilansir dari Health Digest, Rabu (16/8/2023), ada beberapa dampak fisik yang bisa disebabkan oleh patah hati.

Ketika patah hati, seseorang bisa mengalami perubahan hormonal, seperti dilepaskannya hormon stres berupa epinefrin dan kortisol dalam otak.

Sakit kepala adalah salah satu dampak dari perubahan hormon dan senyawa kimia lain dalam tubuh.

Demikian pula halnya disebutkan Christina Hibbert, seorang psikologis klinis dalam laman The Healthy, Jumat (4/6/2021).

“Insomnia atau hipersomnia (kekurangan atau kelebihan tidur) sering terjadi karena hilangnya hubungan penting dan ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperi sakit kepala, stres yang lebih besar dan depresi,” jelas Hibbert.

Sakit kepala diketahui menjadi suatu akibat yang umum terjadi pada saat seseorang mengalami patah hati karena adanya stres yang memicu perubahan hormon dan pemenuhan kebutuhan tidur ataupun makan.

Baca juga: Ada Dampak Fisik, Australia Kembangkan Obat Patah Hati

Baca juga: Apakah Memakan Es Krim Dapat Memicu Sakit Tenggorokan?

Namun, berdasarkan sumber-sumber ilmiah yang ada, sampai saat ini tidak ditemukan adanya keterkaitan langsung antara migrain dengan kondisi patah hati.

Bisa memicu migrain Kendati demikian, dikutip dari United States National Library of Medicine, Rabu (23/8/2023), migrain adalah suatu jenis sakit kepala yang kompleks dan bisa dipicu oleh berbagai macam hal, termasuk stress, kekurangan atau kelebihan tidur, telat makan, dan perubahan hormonal.

Stres diketahui menjadi faktor pemicu migrain paling dominan, yakni 80 persen berpotensi memicu terjadinya migrain.

Sementara itu, perubahan hormon 65 persen berpotensi memicu migrain, telat makan 57 persen memicu migrain, dan kelebihan atau kekurangan tidur 50 persen berpotensi memicu migrain.

Oleh karena itu, orang yang patah hati dan melalui kondisi-kondisi tertentu yang bisa memicu migrainnya berpotensi untuk terkena migrain.

Misalnya, jika seseorang patah hati mengalami stres lalu melewati waktu makan, atau kekurangan ataupun kelebihan tidur, tidak mustahil orang tersebut bisa mengalami sakit kepala berupa migrain.

(Kompas.com)

Baca juga: Apakah Gula dalam Buah Aman untuk Kesehatan? Berikut Ulasannya

Baca juga: Apakah Menyimpan Telur di Kulkas Bahaya? Ini Penjelasannya

Baca juga: Apakah Keripik Pisang Baik untuk Kesehatan, Ini Penjelasaanya

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Patah Hati Bisa Sebabkan Migrain?", 

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved