Tahukah Anda

Mengapa Tinggal di Dekat Lingkungan yang Hijau Bikin Awet Muda, Kok Bisa?

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa individu yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau cenderung mengalami tingkat stres dan penyakit

Editor: Muliadi Gani
Evening_tao
Rumah dengan lingkungan hijau(Evening_tao) 

Keberadaan tanaman, pepohonan, semak, dan tumbuhan lainnya memberikan kontribusi besar terhadap keseimbangan ekologi dan kesejahteraan lingkungan Tidak hanya menyajikan estetika visual yang menyenangkan, lingkungan hijau juga memberikan sejumlah manfaat ekologis dan kesejahteraan bagi manusia.

PROHABA.CO - Tinggal di lingkungan dengan banyak ruang hijau selama ini dinilai mampu membawa manfaat bagi kesehatan.

Hal itu terbukti, dalam sebuah penelitian yang mengungkap bahwa tinggal di lingkungan dengan lebih banyak ruang hijau membuat seseorang lebih sedikit memiliki risiko stres, pembuluh darah yang lebih sehat hingga minim risiko serangan jantung dan stroke. 

Lingkungan hijau merujuk pada area yang dihuni oleh berbagai jenis vegetasi, tanaman, dan kehidupan organisme menciptakan ekosistem yang seimbang dan sehat.

Keberadaan tanaman, pepohonan, semak, dan tumbuhan lainnya memberikan kontribusi besar terhadap keseimbangan ekologi dan kesejahteraan lingkungan Tidak hanya menyajikan estetika visual yang menyenangkan, lingkungan hijau juga memberikan sejumlah manfaat ekologis dan kesejahteraan bagi manusia.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa individu yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau cenderung mengalami tingkat stres dan penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

Penelitian terbaru bahkan menyoroti bahwa paparan terhadap taman, pepohonan, dan ruang hijau dapat melambatkan laju penuaan sel-sel kita, seperti yang dikutip dari The Guardian, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bersih dan Sehat, PT MPG Nagan Raya Gelar Operasi Penyemprotan Rutin

Perlambat sel penuaan

Sebuah penelitian dalam Science of the Total Environment menemukan bahwa tinggal di lingkungan berpepohonan dapat memperpanjang telomer yang terkait dengan penuaan yang lebih lambat.

Telomer adalah struktur yang terletak di ujung 46 kromosom setiap sel dan struktur pada ujung kromosom yang menjaga kestabilan DNA.

Semakin panjang telomer suatu sel semakin banyak pula sel yang dapat bereplikasi. Ketika telomer menjadi sangat pendek sehingga sel tidak dapat membelah sel tersebut akan mati.

“Lokasi tinggal, paparan lingkungan, aktivitas fisik, dan pola makan kita dapat memengaruhi penurunan telomer dan proses penuaan,” kata Aaron Hipp, salah satu penulis penelitian ini.

Ruang hijau juga berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa polusi dan segregasi dapat membatasi manfaat tersebut.

Dalam studi dengan lebih dari 7.800 partisipan, peningkatan 5 persen ruang hijau di lingkungan dikaitkan dengan penurunan 1 persen dalam penuaan sel.

“Semakin hijau suatu area, semakin lambat penuaan selnya,” kata Hipp.

Meskipun ruang terbuka hijau berpengaruh lebih kecil pada daerah berpenghasilan rendah hal ini menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara lingkungan dan kesehatan manusia.

Penelitian hanya memperhitungkan tempat tinggal saat pemeriksaan fisik dilakukan dan interaksi dengan ruang hijau pada usia yang berbeda mungkin memiliki dampak yang berbeda.

“Paparan ruang hijau pada masa kanak-kanak mungkin mempunyai dampak yang berbeda terhadap perkembangan dibandingkan pada usia paruh baya,” ungkap Hipp.

Baca juga: XL Axiata Menghadirkan Solusi Ramah Lingkungan dengan Private Network untuk Industri Pertambangan

Baca juga: Mau Awet Muda, Jalani Pola Makan Sehat dan Seimbang,  Ini Tipsnya

2,5 Tahun lebih muda

Penelitian sebelumnya yang terbit di Science Advances menyelidiki pengaruh tinggal di dekat ruang hijau terhadap penuaan biologis.

Dilansir dari Northwestern Now, Senin (4/12/2023), tinggal di tempat yang banyak pohon dan taman membuat tubuh penuaan lebih lambat.

Orang-orang di lingkungan seperti itu ratarata terlihat 2,5 tahun lebih muda secara biologis.

Namun, manfaat ruang hijau tidak sama karena para ilmuwan menemukan adanya variasi dalam ras, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi.

“Saat kita berpikir untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia, kita biasanya fokus pada hal-hal seperti makan dengan baik, berolahraga, dan cukup tidur,” kata Kyeezu Kim, penulis pertama studi.

“Namun, penelitian kami menunjukkan bahwa lingkungan tempat kita tinggal khususnya komunitas dan akses terhadap ruang hijau juga penting untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia,” ujarnya.

Studi ini melibatkan lebih dari 900 peserta di empat kota Amerika selama sekitar 20 tahun.

Para peneliti menggunakan citra satelit untuk menilai paparan ruang hijau dan menganalisis metilasi DNA darah untuk menilai usia biologis peserta.

“Studi kami menyoroti bahwa lingkungan alami seperti ruang hijau, memengaruhi kesehatan Anda pada tingkat molekuler (perubahan metilasi DNA) yang dapat dideteksi dalam darah,” kata penulis senior, Dr Lifang Hou.

Kesimpulannya, menyoroti peran lingkungan alam terutama ruang hijau dalam memengaruhi kesehatan pada tingkat molekuler dan menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor sosial dalam perencanaan kota.

(Kompas.com)

Baca juga: Wajib Diketahui, Ini Dia Bahaya Tersembunyi di Balik Kesan Ramah Lingkungan Gelas Kertas

Baca juga: Cara Hadapi Lingkungan Tak Kondusif, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Anak Orangtua

Baca juga: BEREH, Tujuh Warga Aceh Timur di Hukum Cambuk Kasus Judi dan Zina

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tinggal di Lingkungan Hijau Bikin Awet Muda, Kok Bisa?", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved