Global

WHO Mengatakan COVID Baru Meningkat 52 Persen Secara Global Dalam Satu Bulan

COVID-19 bukan satu-satunya penyakit pernapasan yang beredar, Influenza, RSV dan pneumonia pada anak juga meningkat pada saat ini.

Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Pekerja berbaris untuk tes COVID di luar gedung kantor pada Senin, 14 Maret 2022, di Beijing. 

WHO Mengatakan COVID Baru Meningkat 52 Persen Secara Global Dalam Satu Bulan

PROHABA.CO - Jumlah kasus COVID baru-baru ini meningkat sebesar 52 persen selama empat minggu terakhir, kata WHO, dengan lebih dari 850.000 kasus baru dilaporkan selama periode tersebut.

Jumlah kematian baru menurun sebesar 8 persen dibandingkan periode 28 hari sebelumnya, dengan lebih dari 3.000 kematian baru dilaporkan, World Health Organization (WHO) mengatakan dalam siaran pers terbarunya.

Dikutip dari NDTV pada Sabtu (23/12/2023), lebih dari 772 juta kasus terkonfirmasi dan hampir tujuh juta kematian telah dilaporkan secara global sejak munculnya COVID-19, pada 17 desember lalu, kata WHO.

Lalu, WHO juga mengatakan telah tercatat lebih dari 118.000 rawat inap baru akibat COVID-19 dan lebih dari 1.600 rawat inap perawatan intensif (ICU), dengan peningkatan keseluruhan masing-masing sebesar 23 persen dan 51 persen, secara global.

Baca juga: Kasus Covid-19 Varian baru di Asia Tenggara Meningkat, Utamakan Kebersihan Diri

Mulai 18 Desember 2023, JN.1, sub-garis keturunan BA.2.86 Varian Omicron telah ditetapkan sebagai variant of interest (VOI) terpisah dari garis keturunan induknya BA.2.86 karena peningkatan prevalensinya yang pesat dalam beberapa minggu terakhir.

Secara global, EG.5 tetap menjadi varian yang paling banyak dilaporkan.

Karena penyebarannya yang meningkat pesat, WHO mengklasifikasikan varian JN.1 sebagai VOI yang terpisah dari garis keturunan induknya BA.2.86.

Sebelumnya diklasifikasikan sebagai VOI sebagai bagian dari sublineage BA.2.86.

Berdasarkan bukti yang ada, tambahan resiko kesehatan masyarakat global yang ditimbulkan oleh JN.1 saat ini dinilai rendah.

Baca juga: Covid Varian JN.1 Masuk Indonesia, Terdeteksi di Jakarta dan Batam

Meskipun demikian, dengan dimulainya musim dingin di Belahan Bumi Utara, JN.1 dapat meningkatkan beban infeksi saluran pernafasan di banyak negara.

Sebelumnya WHO juga mengatakan pihaknya terus memantau bukti-bukti dan akan memperbarui evaluasi resiko JN.1 sesuai kebutuhan.

Vaksin yang ada saat ini terus memberikan perlindungan terhadap penyakit parah dan kematian akibat JN.1 dan varian SARS-CoV-2 lainnya yang beredar, virus penyebab COVID-19, katanya.

COVID-19 bukan satu-satunya penyakit pernapasan yang beredar, Influenza, RSV dan pneumonia pada anak juga meningkat pada saat ini.

WHO menyarakan masyarakat untuk mengambil tindakan untuk mencegah infeksi dan penyakit parah dengan menggunakan semua cara yang ada.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved