Narkotika

Ekuador Berlakukan Keadaan Darurat Usai Gembong Narkoba Paling Berbahaya Melarikan Diri Dari Penjara

Jose Adolfo Macias (44) merupakan pemimpin dari geng Los Choneros, ia dinyatakan hilang melarikan diri oleh polisi setempat saat dilakukan pemeriksaan

Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Muliadi Gani
AFP
Anggota kepolisian Ekuador memindahkan mayat seorang narapidana yang tewas di atap pavilion Penjara Guavas 1 di Guayaquil, Ekuador, pada 13 November 2021. Pertikaian di penjara itu menyebabkan 68 narapidana tewas. 

PROHABA.CO, QUITO - Seorang gembong narkoba yang paling berbahaya telah melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum setelah terjadi kerusuhan di beberapa penjara di negara Ekuador pada Minggu (7/1/2024).

Melansir dari Al Jazeera, Presiden Ekuador Daniel Noboa telah mengumumkan mobilisasi tentara selama 60 hari di jalan-jalan dan penjara di Ekuador disaat pihak berwenang negara tersebut memburu Jose Adolfo Macias atau dikenal dengan nama Fito.

Jam malam pun diberlakukan di Ekuador mulai pukul 23:00 (04:00 GMT) hingga pukul 05:00 (10:00 GMT) setiap hari, ucap presiden tersebut.

Presiden tersebut mengatakan, "kami tidak akan bernegosiasi dengan teroris atau beristirahat sampai kami mengembalikan perdamaian kepada seluruh warga Ekuador."

Noboa mengumumkan keadaan darurat.
Noboa mengumumkan keadaan darurat. (Handout via AFP)

Jose Adolfo Macias (44) merupakan pemimpin dari geng Los Choneros, ia dinyatakan hilang melarikan diri oleh polisi setempat saat melakukan pemeriksaan disebuah penjara di kota pelabuhan Guayaquil.

Juru bicara kepresidenan Roberto Izurieta mengatakan Jose Adolfo Macias sebelumnya telah diberitahu oleh rekan-rekan napi lainnya bahwa polisi akan tiba dalam beberapa jam kedepan.

Diketahui bahwa Jose Adolfo Macias juga telah menebarkan teror kepada seluruh narapidana yang ada di penjara tersebut.

Baca juga: Personel Polres Belitung Tangkap Kurir Sabu Bandar Narkoba

"Kekuatan penuh negara dikerahkan untuk menemukan individu yang sangat berbahaya ini," kata Izurieta kepada televisi domestik pada Senin (8/1/2024).

Sementara itu kantor kejaksaan telah memulai penyelidikan terhadap peristiwa kaburnya napi paling berbahaya di Ekuador ini serta mengajukan tuntutan kepada dua petugas penjara yang diduga telah terlibat dalam pelarian Jose Adolfo Macias alis Fito.

Fito sendiri telah menjalani hukuman 34 tahun penjara karena kasus kejahatan yang terorganisir, perdagangan narkoba, dan juga pembunuhan sejak 2011.

Ini merupakan kali kedua Fito melarikan diri dari penjara.

Pelarian pertama Fito terjadi pada tahun 2013 lalu dan berhasil ditangkat kembali setelah tiga bulan pelariannya.

Fito dipindahkan ke penjara dengan keamanan maksimum pada Agustus 2023 lalu dengan melibatkan ribuan pasukan keamanan.

Seminggu sebelum kematiannya, kandidat anti-kartel Villavicencio mengatakan dia menerima ancaman dari Fito.

Negara Ekuador dikenal sebagai surga damai antar eksportir kokain terkemuka Kolombia dan Peru.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved