Luar Negeri
KEOS, 15 Orang Tewas Dalam Kerusuhan dan Penjarahan di Papua Nugini
Kerusuhan bermula pada Rabu (10/1) ketika ratusan polisi, tentara, sipir, dan aparatur sipil negara mogok kerja usai gaji mereka dipotong.
Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty
Kerusuhan pecah di Port Moresby pada Rabu (10/1) malam waktu setempat setelah sekelompok tentara, polisi dan sipir penjara menggelar unjuk rasa terhadap pemerintah untuk memprotes pemotongan gaji.
Dalam hitungan beberapa jam, kerusuhan juga terjadi di kota Lae yang berjarak sekitar 300 kilometer sebelah utara Port Moresby.
"Hari ini kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami," ucap Marape dalam pengumumannya.
Pasukan pertahanan, sebut Marape, bisa melakukan intervensi "untuk mengatasi situasi apa pun yang mungkin muncul di masa depan".
Langkah pemerintah Papua Nugini yang dengan cepat berjanji memperbaiki apa yang disebutnya sebagai "kesalahan" dalam pemotongan gaji itu, dinilai tidak cukup untuk menghentikan warga sipil yang tidak puas dan terlibat dalam kerusuhan.
Membunuh ART asal Indonesia, Finalis MasterChef Malaysia Dipenjara 34 Tahun |
![]() |
---|
Katy Perry Tur Luar Angkasa Hanya dalam Durasi 11 Menit |
![]() |
---|
6 Imigran Meninggal, 40 Lainnya Hilang Setelah Kapal Mereka Tumpang Terbalik di Laut Mediterania |
![]() |
---|
Melalui Investigasi, PBB Telah Menetapkan Israel Melakukan Genosida selama Konflik di Gaza |
![]() |
---|
Kelompok Separatis Membajak Kereta Api di Pakistan, 27 Tentara Tewas dan 346 Sandera Bebas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.