Kesehatan

Stop Kebiasaan Makan Mi Instan Campur Nasi, Ahli Gizi Ungkap Risiko dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh

Sesuai dengan namanya, mi instan merupakan olahan yang praktis untuk disajikan dan kerap jadi sosulsi tatkala lapar di tengah malam.

Editor: Muliadi Gani
FOTO: FREEPIK
ILUSTRASI mi instan, mi yang paling praktis cara penyajiannya, murah, tapi mengandung banyak sodium. 

"Mudah lapar dan mudah sakit. Ya karena tidak ada serat, protein dan lemak jadi dipecah, gula darah naik kecepatan.

Gula yoyo (naik turun)," tuturnya. Bukan hanya itu, meski tidak terjadi dalam jangka pendek, konsumsi dua sumber karbo secara bersamaan juga dapat memicu diabetes.

Tan menambahkan, terlalu sering makan kombinasi nasi dan mi pun secara tidak langsung meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Masalah jantung bukan penyakit dadakan yang disebabkan pola makan saat itu juga. 

Tapi orang-orang yang makan nasi dan mi bisa saja masih belum paham soal gizi seimbang," kata dia.

Jika kebiasaan tak mengikuti asupan gizi seimbang terus berlanjut, menurutnya, akan membawa efek samping yang dapat merambat ke mana-mana.

"Diawali dengan gula darah yoyo, sindrom metabolik atau kegemukan, dan ujung-ujungnya masalah jantung dan pembuluh darah," ungkap Tan.

"Dan sekali lagi, kebiasaan. 

Orang yang doyan makan mi punya kebiasaan juga makan produk jadi lainnya. Bihun, kwetiau, aneka jenis mi lain," tandasnya.

 

Baca juga: Turis Asal Cina Diduga Dirudapaksa Pemandu Wisata di Bali

Baca juga: Pemegang Rekor Dunia Maraton Meninggal Kecelakaan Mobil, Ini Profil Kelvin Kiptum

Baca juga: BRAT TOTAL, Diduga Kelelahan Ikuti Rapat Seorang Anggota KPPS Meninggal Dunia

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Kebiasaan, Ahli Gizi Ungkap Efek Samping Makan Mi Campur Nasi",  

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved