Pemilu 2024

Pemilu Indonesia 2024 Jadi Perhatian Dunia, Ini Alasannya

Pemilihan Umum merupakan momen penting dalam kehidupan demokratis suatu negara. Tak hanya menjadi sorotan dalam negeri, namun juga menarik perhatian

Editor: Muliadi Gani
ISTOCKPHOTO/ABUDZAKY SURYANA
Ilustrasi pemilih memasukkan surat surat ke kotak suara. 

PROHABA.CO, JAKARTA - Pemilihan Umum merupakan momen penting dalam kehidupan demokratis suatu negara.

Tak hanya menjadi sorotan dalam negeri, namun juga menarik perhatian dunia internasional.

Pemilihan Umum Indonesia 2024 tidak terkecuali.

Dalam konteks globalisasi dan teknologi informasi yang semakin maju, media asing memainkan peran penting dalam memberikan liputan, analisis, dan pandangan terhadap proses politik di berbagai belahan dunia.

Termasuk media asal Inggris The Economist menerangkan mengapa pemilihan umum atau Pemilu 2024 Indonesia diperhatikan dunia.

Ada lima faktor yang dijabarkan media berusia 180 tahun ini, meliputi kapasitas negara, demografi penduduk, pertumbuhan ekonomi, komoditas, dan lokasi persaingan negaranegara adidaya.

Pemilu Indonesia 2024 digelar serentak pada Rabu (14/2/2024). Sekitar 204 juta warga memiliki hak pilih di lebih dari 17.000 pulau untuk menentukan penerus Presiden Joko Widodo.

Sebanyak tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bersaing mendapatkan suara yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berikut adalah lima faktor mengapa pemilu Indonesia 2024 diperhatikan oleh dunia menurut The Economist.

1. Kapasitas negara

The Economist menggambarkan, ukuran Indonesia yang sangat luas jika ditumpangkan ke wilayah Eurasia akan membentang dari Irlandia ke Turkmenistan.

“Penduduknya tersebar di ribuan pulau, beberapa di antaranya padat penduduk, dipenuhi lahan pertanian, dan pabrik.

Kondisi geografis yang menantang mendorong ledakan layanan digital,” tulisnya.

Baca juga: Pemilu di Aceh Besar Lancar, Pj Bupati Bersama Istri Nyoblos di TPS 01 Gampong Gani

Jakarta contohnya, menjadi salah satu inkubator perusahaan teknologi baru tersukses di Asia Tenggara, menurut media ini.

Hampir empat perlima masyarakat Indonesia memiliki ponsel pintar (smartphone), membuat wilayah-wilayah negara ini lebih terhubung daripada sebelumnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved