Berita Pidie
BRAT SAKET, Seorang Warga Diinjak Gajah di Glumpang Tiga
Ia menyebutkan, saat warga dikejar kawanan gajah yang mengamuk, naas Muhammad Abubakar yang berusaha menyelamatkan diri terjatuh.
Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty
PROHABA.CO -- Pria bernama Muhammad bin Abubakar (47) warga Gampong Didoh, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie diinjak kawanan gajah liar.
Peristiwa itu terjadi saat Muhammad Abubakar bersama warga, yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Konflik Gajah atau MPKG Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Minggu (21/4/2024) sekitar pukul 15.23 WIB, melakukan penggiringan gajah di kawasan perkebunan Glumpang Tiga.
"Saat kita berusaha menggiring kawanan gajah liar dengan membakar mercon, tiba-tiba satwa besar itu mengejar balik warga," kata Ketua Tim MPKG Kecamatan Glumpang Tiga, Sulaiman Ahmad kepada Serambinews.com dan Prohaba.co, Senin (22/4/2024).
Ia menyebutkan, saat warga dikejar kawanan gajah yang mengamuk, naas Muhammad Abubakar yang berusaha menyelamatkan diri terjatuh.
Dalam waktu bersamaan, kawanan gajah langsung menginjak korban yang tumbang ke tanah.
Warga pun berusaha menghalau kawananan gajah yang akhirnya pergi meninggalkan Muhammad Abubakar tergeletak di tanah yang tidak sadarkan diri.
"Saat gajah pergi, kami mendekati tubuh Muhammad Abubakar. Kami mengipas tubuh korban, guna mengusir hawa panas sehingga korban sadar kembali," ujarnya.
Kata Sulaiman, Muhammad Abubakar yang selanjutnya dievakuasi ke RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, untuk mendapatkan perawatan medis.
Menurutnya, warga yang tergabung dalam MPKG Kecamatan Glumpang Tiga aktif mengusir kawanan gajah, yang terus menerus merusak tanaman seperti pinang, pisang, jagung dan kakao.
Kawanan gajah tersebut telah mengganggu tanaman di kebun warga sejak tahun 2016.
Kata Sulaiman, khusus gangguan gajah yang masuk di kebun warga di Glumpang Tiga telah terjadi saat bulan Suci Ramadhan 1445 H.
"Kami masyarakat petani kebun di Glumpang Tiga sangat resah dengan seringnya konflik gajah yang meneror manusia, dengan merusak pinang, pisang, jagung dan kakao. Saat ini, kami sangat bergantung hidup di kebun," kata Sulaiman.
Untuk itu, sebutnya, pemerintah mulai dari kecamatan, kabupaten, provinsi hingga Kementrian Kehutanan untuk lebih serius melakukan penanganan masalah konflik gajah yang masih terus berlangsung di Glumpang Tiga.
Selain itu, kata Sulaiman, warga menuntut pemerintah untuk menyantuni korban amukan gajah, dengan memberikan kompensasi harta benda petani yang telah dirusak gajah.
Hal itu mengacu krpada hasil musyawarah di Gedung DPRK Pidie pada awal tahun 2023. Juga mengalokasikan dana untuk pemasangan pencing atau kawat kejut gajah di pinggiran perkebunan rakyat dan juga mengalokasikan dana untuk tmTim MPKG yang saat ini terbentuk.
"Kami berharap jangan terjadi lagi korban amukan gajah seperti di Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, yang gajah mati sehingga masyarakat dipenjara. Kalau mati manusia, apa gajah akan dipenjara," pungkasnya.(*)
Puluhan Penerima Bansos PKH di Pidie Dicoret Kemensos, Terindikasi Terlibat Judi Online |
![]() |
---|
Angin Puting Beliung Terjang Keumala Pidie, Delapan Rumah dan Satu Warung Rusak |
![]() |
---|
Tiga Keuchik di Pidie Mengundurkan Diri Usai Lulus PPPK |
![]() |
---|
Pemateri Malaysia dan Thailand Tampil di Seminar Uroe Lahe Pidie |
![]() |
---|
Pidie Menjadi Pusat VKN LAN Angkatan XXIV, Bawa Pesan Membangun Desa untuk Pemerataan Ekonomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.