Kisah Perang Dunia II

‘Penyihir Malam,’ Pasukan Pilot Perempuan Uni Soviet yang Ditakuti Pasukan Nazi, Begini Kisah Mereka

Salah satu elemen penting dalam kemenangan Uni Soviet itu adalah pasukan pilot perempuan yang dijuluki ‘Penyihir Malam.’

Editor: Jamaluddin
AFP via BBC INDONESIA
Sebagian besar relawan Resimen Pengebom Malam Ke-588 Uni Soviet masih berusia remaja dan ingin berjuang untuk negara mereka. 

“Mereka melihat betapa mahirnya kami menerbangkan pesawat.

Pria-pria dalam resimen pengebom malam mulai menyebut kami ‘saudari’ dan para prajurit infanteri menyebut kami ‘makhluk surgawi’.

Tapi orang-orang Jerman menjuluki kami ‘penyihir malam’,” jelas Irina Rakovolskaya.

Kebijakan Uni Soviet saat itu memberikan kesempatan pendidikan setara bagi laki-laki maupun perempuan.

Karenanya, banyak perempuan muda bisa masuk sekolah pilot.

Hal itu dikatakan ahli penerbangan perempuan Debbie Land dalam wawancara dengan BBC World.

Land merupakan peneliti pilot perempuan dari Shuttleworth Collection, sebuah museum penerbangan dan otomotif di Inggris.

Di masa itu, jelas Land, ada organisasi di Uni Soviet yang membantu laki-laki dan perempuan muda di Uni Soviet untuk belajar menerbangkan pesawat.

Program itu seluruhnya gratis.

Sehingga, ‘ketika Jerman menyerang dan menghancurkan pasukan Rusia, para pilot perempuan sudah siap.’

Pasukan yang dipimpin pahlawan perempuan

Banyak perempuan yang kelak menjadi pilot sedang mempelajari fisika, astronomi, geografi, matematika, dan kimia di universitas saat Jerman menyerang Uni Soviet pada 22 Juni 1941 silam.

Saat itu, Pemerintah Soviet baru mewajibkan kaum pria untuk berjuang dalam perang.

Namun, kaum perempuan juga ingin ikut bertempur.

Sejumlah perempuan muda menulis surat-surat untuk Marina Raskova, seorang pilot perempuan ternama di Uni Soviet.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved