Luar Negeri

Donald Trump Ditembak saat Kampanye, Pelakunya Sembunyi di Atap

Mantan Presiden Amerika, Donald Trump diduga ditembak saat sedang orasi kampanye Calon Presiden Amerika Serikat, Minggu (14/7/2024) pagi

|
Editor: Muliadi Gani
AFP/REBECCA DROKE
Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump mengepalkan tangannya ke arah massa setelah telinganya terkena tembakan ketika berkampanye di Kota Butler, Negara Bagian Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). 

PROHABA.CO -  Mantan Presiden Amerika, Donald Trump diduga ditembak saat sedang orasi kampanye Calon Presiden Amerika Serikat, Minggu (14/7/2024) pagi atau Sabtu sore waktu setempat.

Trump saat itu sedang menyampaikan pidato politik ditengah kerumunan pendukungnya di Kota Pennsylvania. 

Upaya percobaan pembunuhan itu mengakibatkan Trump terluka di bagian telinga dan wajahnya. Tembakan itu di lepas dari arah yang belum diketahui. 

Donald Trump kemudian dievakuasi oleh pengawalnya untuk mendapatkan perawatan medis.

Mantan Presiden AS itu dilaporkan selamat dengan luka tembak akibat terserempat peluru di telinga dan wajahnya. 

Kronologi Donald Trump ditembak terjadi saat tengah berpidato dalam kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) melawan petahana Joe Biden.

Kabarnya, pelaku menargetkan Donald Trump dari atas atap tak jauh dari lokasi kejadian.

Diberitakan ABC, peluru tersebut menembus bagian atas telinga kanan Trump.

Juru Bicara Dinas Rahasia AS, Anthony Guglielmi, menyatakan, total dua orang tewas dan dua penonton luka parah.

Dua warga yang tewas adalah seorang penonton dan seorang pelaku penembakan.

Sementara itu, menurut kesaksian senorang Reporter ABC Phoebe Hosier dan rekannya Sam Harey, detik-detik penembakan terjadi sangat cepat.

Ia mendengar suara tembakan seperti suara petasan.

Baca juga: Nikki Haley Berbalik Mendukung Donald Trump di Pilres AS November

Phoebe Hosier dan rekannya saat itu berada di sisi kanan dekat panggung orasi Trump, sekitar 50 meter jataknya.

"Lalu saya melihat Secret Service di atap sebelah kiri melepaskan tembakan beruntun. Saat itulah saya tahu bahwa ini serius.

Kami semua berlarian ke lantai dasar, panik, dan kacau," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved