Tahukah Anda

Makanan dan Minuman yang Tak Boleh Dikonsumsi Bareng Obat, Berikut Penjelasannya

Konsumsi obat tidak hanya bergantung pada dosis dan jadwal yang tepat, tetapi juga perlu memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi

Editor: Muliadi Gani
kompas.com
ilustrasi obat antibiotik 

PROHABA.CO - Minum obat biasa kita lakukan ketika sakit. Obat adalah bahan kimia atau senyawa yang digunakan untuk menyembuhkan, menghentikan, atau mencegah penyakit, meringankan gejala atau membantu dalam diagnosis penyakit.

Namun terlepas dari fungsinya itu, tahukah bahwa minum obat ternyata tidak boleh sebarangan.

Konsumsi obat tidak hanya bergantung pada dosis dan jadwal yang tepat, tetapi juga perlu memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi bersamaan. 

Beberapa jenis makanan dan minuman dapat berinteraksi dengan obat, memengaruhi efektivitasnya, atau bahkan memicu efek samping yang berbahaya.

Dikutip dari kanal kesehatan Times of India, berikut ini makanan dan minuman yang tidak dianjurkan untuk dikonsumi brsamaan dengan minum obat.

1. Jus anggur

Salah satu minuman terburuk yang diminum bersama obat mungkin adalah jus anggur karena dapat bereaksi negatif dengan hampir semua jenis obat.

Menurut Oman Medical Journal, jus anggur mengubah cara tubuh memetabolisme obat, yang memengaruhi kemampuan hati untuk bekerja dengan obat melalui sistem tubuh seseorang.

Baca juga: Tak Perlu Obat Kimia, Ini 8 Bahan Alami yang Efekti Atasi Asam Lambung

2. Brokoli, bayam, dan kangkung

Warfarin adalah obat untuk mencegah pembekuan darah.

Namun, obat ini tidak bekerja dengan baik jika diminum berbarengan dengan mengonsumsi sayuran tertentu, seperti brokoli, kubis brussel, kangkung, peterseli, dan bayam, yang mengandung banyak vitamin K.

Hal ini terutama jika diimakan dalam jumlah banyak. Hal ini dapat mengganggu efektivitas dan keamanan terapi warfarin. 

Ilustrasi minum obat-Jenis obat yang sebaiknya dihindari agar tidak mencetuskan perubahan warna gigi.
Ilustrasi minum obat-Jenis obat yang sebaiknya dihindari agar tidak mencetuskan perubahan warna gigi. (jabar.tribunnews.com)

3. Jus cranberry

 Jus cranberry dapat berinteraksi dengan warfarin, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kadar INR (ukuran pembekuan darah) tanpa menyebabkan pendarahan, terutama pada pasien lanjut usia.

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jus cranberry dapat mengganggu enzim (CYP2C9) yang bertanggung jawab untuk memecah warfarin, sehingga memengaruhi efektivitasnya.

Namun, tidak jelas apakah jus cranberry saja yang menyebabkan peningkatan ini.

Selain itu, mengonsumsi sayuran hijau berdaun dengan warfarin dapat mengurangi efek pengencer darahnya, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah.

Baca juga: 5 Obat Herbal Asam Urat yang Bisa Dicoba di Rumah, Yuk Kita Intip Apa Saja

4. Keju dan anggur merah

Makanan yang mengandung banyak tyramine seperti keju tua, anggur merah, pisang matang, dan salami dapat memicu lonjakan tekanan darah yang berbahaya, yang dikenal sebagai “reaksi keju,” pada pasien yang mengonsumsi MAOI (penghambat monoamine oksidase), yang digunakan untuk mengobati depresi.

Hal ini terjadi karena MAOI menghalangi enzim yang memecah tyramine, sehingga memungkinkannya mencapai aliran darah dan menyebabkan krisis hipertensi.

Namun, formulasi MAOI transdermal yang lebih baru dapat mengurangi risiko ini sekaligus tetap efektif untuk depresi yang resistan terhadap pengobatan.

5. Kopi

Kopi, minuman yang kaya kafein, dapat berinteraksi secara signifikan dengan bronkodilator seperti teofilin.

Karena kopi dan teofilin mengandung xantin, mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak saat mengonsumsi teofilin meningkatkan risiko toksisitas obat.

Ini menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, sakit kepala, dan mudah tersinggung.

Selain itu, kedua zat tersebut menstimulasi sistem saraf pusat, yang berpotensi memperkuat efeknya.

Pasien juga disarankan untuk menghindari makanan dan minuman lain yang mengandung kafein, serta jus jeruk bali, yang meningkatkan bioavailabilitas teofilin, yang selanjutnya meningkatkan risiko efek samping.

Pemantauan kadar teofilin sangat penting bagi pasien yang mengonsumsi kopi secara teratur. 

Baca juga: Obat Batuk untuk Ibu Hamil yang Aman dan Efektif

Baca juga: Peningkatan Denyut Jantung Setelah Mengonsumsi Obat, Apa yang Harus Dilakukan?

Baca juga: Yoon Suk Yeol Jadi Presiden Korea Selatan Pertama yang Ditangkap, Akan Hadapi Banyak Penyelidikan

Artikel ini telah tayang di TribunHealth.com dengan judul 5 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Digunakan Minum Obat, Jangan Campur Kopi dengan Obat Ini, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Sumber: Tribun health
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved