Tahukah Anda

Bahaya Vape dan Kaitannya dengan Kanker Paru-Paru, Berikut Penjelasan Ahli

Vape atau rokok elektrik telah menjadi fenomena yang meluas di berbagai kalangan masyarakat, bahkan kaum hawa. 

Editor: Muliadi Gani
Unsplash
Ilustrasi kanker paru, ilustrasi kanker paru-paru stadium 4, cara mendiagnosis kanker paru-paru stadium 4 

Selain itu, kandungan nikotin dalam vape yang juga terdapat dalam rokok tradisional dapat mengaktifkan reaksi kimia di otak.

Reaksi ini merangsang perasaan senang sementara yang dapat menyebabkan kecanduan.

Pengguna vape kerap tidak sadar bahwa mereka sebenarnya lebih sering menggunakan produk ini lantaran tidak terukur.

Terlebih, vape tidak terbakar seperti halnya rokok tradisional.

Penggunaan vape yang lebih lama dan lebih sering dapat mengakibatkan paparan yang lebih besar terhadap bahan kimia beracun yang terkandung dalam vaporizer. 

Vape, rokok elektrik yang ternyata mengandung banyak zat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Vape, rokok elektrik yang ternyata mengandung banyak zat berbahaya bagi kesehatan manusia. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

Apakah vape bisa memicu kasus kanker paru yang berpotensi menyebabkan kematian?

Sebagai produk dengan bahan beracun yang berpotensi merusak organ paru-paru, vape dinilai dapat meningkatkan kemungkinan risiko kanker paru yang sama seperti kebiasaan merokok.

Seperti diketahui, kanker paru merupakan kanker dengan kasus dan kematian paling tinggi. 

Studi Global Cancer Observatory 2022 yang diinisiasi oleh International Agency for Research on Cancer (IARC)— Badan Internasional untuk Penelitian Kanker di bawah naungan WHO, menemukan bahwa ada 2,5 juta kasus baru kanker paru setiap tahunnya. Jumlah ini setara 12,4 persen (tertinggi) dari total kasus kanker baru. 

Kanker paru-paru juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker, yaitu 1,8 juta kematian atau 18,7 persen dari total kematian akibat kanker.

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus kanker pada 2021 menempati peringkat ketiga dengan angka 34.783 dari 396.914 total berbagai jenis kanker.

Sementara itu, angka kematian karena kanker paru-paru di Indonesia mencapai 30.843 dan menempati posisi pertama dari 35 jenis kanker. 

Baca juga: Mengenal Kanker Paru-paru: Kanker Penyumbang Kematian Terbesar

Bagaimana gejala kanker paru itu?

Kanker paru sama seperti kebanyakan kanker lain yang tidak menunjukkan tanda-tanda pada tahap awal.

Tanda dan gejala kanker umumnya terlihat begitu kanker memasuki stadium lanjut atau telah memengaruhi organ tubuh lain.

Adapun beberapa gejala umum kanker paru adalah batuk terus-menerus, nyeri dada, sesak napas, serta kehilangan berat badan dan nafsu makan.

Jika gejala-gejala ini terus-menerus terjadi selama sekitar 2 sampai 3 bulan, apalagi Anda seorang perokok, atau memiliki riwayat kanker dalam keluarga, maka segera temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut. 

Apa yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis kanker paru?

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved