Tahukah Anda

Ilmuwan Temukan Cara Baru Mengatasi Keriput dan Rambut Beruban, Begini Penjelasannya

Penelitian terbaru mengungkapkan potensi pengobatan baru untuk mengatasi kerutan, rambut beruban, dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.

Editor: Muliadi Gani
SHUTTERSTOCK/YULIYA ALEKSEEVA
Ilustrasi rambut beruban. Penelitian terbaru mengungkapkan potensi pengobatan baru untuk mengatasi kerutan, rambut beruban, dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. 

PROHABA.CO -  Ilmuwan mengungkap hormon peran yang kuat yang dimainkan dalam penuaan kulit, mengungkapkan perawatan potensial baru untuk kerutan, rambut beruban, dan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Sementara hormon anti-penuaan tradisional seperti retinoid dan estrogen telah banyak digunakan, penelitian baru menyoroti berbagai hormon yang lebih luas yang mempengaruhi struktur kulit, pigmen, dan ketahanan. 

Para ilmuwan semakin memahami peran penting hormon dalam proses penuaan kulit. 

Penelitian terbaru mengungkapkan potensi pengobatan baru untuk mengatasi kerutan, rambut beruban, dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Endocrine Reviews oleh Endocrine Society pada 25 Februari 2025 mengungkap bahwa hormon dapat berperan penting dalam mencegah tanda-tanda penuaan yang terlihat, seperti kerutan dan rambut beruban.

Sebelumnya, hanya beberapa hormon yang umum digunakan dalam perawatan kulit antipenuaan, sepertiretinoid (misalnya retinol dan tretinoin) serta estrogen yang sering digunakan untuk mengatasi gejala menopause.

Namun, penelitian ini memperluas cakupan dan menemukan lebih banyak hormon yang memiliki manfaat antipenuaan.

Dr Markus Böhm dari Universitas Münster, Jerman, menjelaskan bahwa penelitian ini menyoroti hormon-hormon kunci yang berperan dalam penuaan kulit.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Protein yang Bisa Memperlambat Penuaan, Berikut Penjelasannya

Hormon tersebut memengaruhi:

- degradasi jaringan ikat yang menyebabkan kerutan;

- kelangsungan hidup sel induk yang berkontribusi pada kesehatan kulit; dan

- kehilangan pigmen rambut, yang menyebabkan rambut beruban.

Menurut Böhm, beberapa hormon yang diteliti memiliki sifat antipenuaan dan berpotensi digunakan untuk mencegah penuaan kulit di masa depan.

Pusat produksi hormon Sebagai organ terbesar dalam tubuh, kulit mengalami dua jenis penuaan: penuaan intrinsik, yaitu penuaan alami yang terjadi seiring waktu.

Penuaan ekstrinsik, yang disebabkan oleh faktor luar seperti paparan sinar matahari.

Ilustrasi penuaan, proses penuaan. Studi ungkap penyebab penuaan di usia muda karena faktor psikologis seperti tidak bahagia dan kesepian.
LUSTRASI PENUAAN - Ilustrasi penuaan, proses penuaan. Ilmuwan Temukan Protein yang Bisa Memperlambat Penuaan . (SHUTTERSTOCK)

 “Kulit bukan hanya target bagi berbagai hormon yang mengontrol jalur penuaan, melainkan juga merupakan tempat produksi hormon yang kaya, selain kelenjar endokrin klasik,” tambah Böhm.

Para peneliti mengidentifikasi beberapa hormon utama yang berperan dalam penuaan kulit, termasuk:

- insulin-like growth factor 1 (IGF-1)

- hormon pertumbuhan;

- estrogen; 

- Retinoid; dan 

- Melatonin.

Baca juga: Masih Muda Kok Sudah Beruban? Kebiasaan Merokok dan Cat Rambut di Antara Jawabannya

Melatonin menarik perhatian karena sifatnya yang murah, mudah ditoleransi tubuh, serta memiliki efek antioksidan dan pengatur metabolisme mitokondria.

Selain itu, beberapa hormon yang diteliti menunjukkan efek biologis luar biasa terhadap fungsi kulit dan penuaan rambut, seperti yang ditemukan dalam sindrom defisiensi genetik tertentu.

Studi ini juga meninjau hormon-hormon lain yang berpotensi berperan dalam peremajaan kulit, termasuk:

- α-Melanocyte-stimulating hormone (α-MSH), yang bertanggung jawab atas pigmentasi kulit;

- hormon dalam sumbu hipotalamus-hipofi sis-tiroid, yang berpengaruh terhadap metabolisme kuli;

- oksitosin, dikenal sebagai “hormon cinta,” yang ternyata juga dapat memengaruhi kesehatan kulit;

- endocannabinoid, yang ditemukan dalam produk berbasis CBD, memiliki efek perlindungan terhadap stres genotoksik akibat sinar UV; dan

- modulator reseptor peroksisom proliferator-activated, yang berperan dalam sintesis pigmen kulit dan rambut.

Para peneliti menemukan bahwa hormon-hormon ini memiliki efek menjanjikan terhadap stres genotoksik akibat paparan ultraviolet (UV) serta sintesis pigmen dalam kulit dan rambut.

“Penelitian lebih lanjut mengenai hormon-hormon ini dapat membuka peluang untuk mengembangkan terapi baru dalam mengatasi dan mencegah penuaan kulit,” ujar Böhm.

Dengan perkembangan penelitian ini, masa depan perawatan antipenuaan berbasis hormon semakin menjanjikan.

Bisa jadi, di masa depan, perawatan kulit tidak hanya bergantung pada retinoid dan estrogen, tetapi juga berbagai hormon lain yang memiliki manfaat besar dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. 

Baca juga: Nutrisi Penting untuk Cegah Penuaan Otak Ditemukan, Ini Penjelasannya

Baca juga: Penyebab Tumbuh Uban di Usia Muda Karena Ini, Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Baca juga: Mengapa Banyak Anak Muda yang Cepat Botak? Ini Alasaanya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Temukan Cara Baru Mengatasi Keriput dan Uban", 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved