Napi Lapas Kutacane Kabur
Belum Kembali, 20 Napi LP Kutacane Terus Diburu, 17 Orang Ditempatkan di Mapolres
“Masih ada 20 orang lagi yang belum kembali,” kata Kepala Kantor Wilayah Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Dirjenpas) Aceh,
Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh
PROHABA.CO, BANDA ACEH – Hingga Kamis (13/3/2025) sore yang merupakan hari ketiga pascakaburnya 52 warga binaan pemasyarakatan (WBP) LP Kutacane pada Senin (10/3/2025) petang, belum semua pelarian kembali atau tertangkap meski pencarian terus diintensifkan.
“Masih ada 20 orang lagi yang belum kembali,” kata Kepala Kantor Wilayah Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Dirjenpas) Aceh, Yan Rusmanto, kepada Prohaba.co via WhatsApp, Kamis siang.
Menurutnya, pencarian masih terus diintensifkan dengan melibatkan personel kepolisian, tentara, dan sipir LP Kutacane.
Dari waktu ke waktu, diakuinya, jumlah pelarian yang tertangkap dan yang menyerahkan diri semain bertambah.
Sebelumnya, pada Rabu tinggal 26 orang lagi napi yang kabur itu belum tertangkap atau menyerahkan diri.
Namun, dalam 24 jam terakhir, enam orang lagi sudah ditemukan di tempat persembunyiannya atau menyerahkan diri kepadapihak LP, sehingga pada Kamis petang tinggal 20 orang lagi yang belum ditemukan.
Yan Rusmanto merinci, saat ini WBP yang sudah kembali atau tertangkap berjumlah 32 orang.
17 Orang di antaranya berada di Mapolres Aceh Tenggara dan 15 orang lagi berada di LP Kutacane.
Kutacane sendiri merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca juga: 52 Penghuni LP Kutacane Kabur, Baru 20 Orang yang Tertangkap,Diawali Berdesakan Antrean Ambil Takjil
Disebutkn, jumlah keseluruhan penhuni LP Kutacane saat ini adalah 391 orang.
Sebanyak 354 orang di antaranya berstatus narapidana (napi). Hanya 37 orang yang berstatus tahanan.
Mereka merupakan titipan pijhak kejaksaan atau pengadilan negeri setempat, menunggu perkaranya yang sedang diadili memiliki kekuatan hukum tetap (inkrah).
Menurut Yan, 20 orang lagi dari 52 yang belum kembali itu masih terus dikejar, di samping juga diimbau untuk menyerahan diri secara baik-baik.
Kerja bakti Dua hari setelah kejadian larinya 52 napi dari LP tersebut, Yan Rusmanto langsung menginisiasi dan memimpin kerja bakti di lingkungan LP Kutacane.
Kerja bakti ini melibatkan personel Polri, TNI, dan pegawai LP sendiri.
“Kita juga libatkan warga binaan agar mereka memiliki rasa tanggung jawab atas perbuatannya yang gara-gara lari menyebabkan ada beberapa fasilitas LP yang rusak.
Misalnya pintu, plafon, dan atap,” kata Yan.
Kerja bakti dari pagi hingga menjelang sore itu dimaksudkan untuk memperbaiki pintu, plafon, dan atap LP yang dirusak para napi saat lari bergerombol ke luar LP pada Senin petang.
Selain itu, kerja bakti tersebut juga dimaksukan untuk memperkuat sistem keamanan di LP sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
Baca juga: Sepasang Suami Istri Melakukan Pencurian Sepeda Motor dan Uang Tunai dengan Alasan Ekonomi
LP direlokasi
Sebelumnya, Dirjenpas Mashudi menyatakan bahwa LP Kelas IIB Kutacane mengalami kelebihan penghuni (overkapasitas) sehingga banyak napi yang terpaksa tidur di luar kamar.
Untuk mengatasi masalah itu, Bupati Aceh Tenggara yang baru dilantik, Salim Fakhri menghibahkan tanah seluas 4,1 hektare untuk relokasi LP Kutacane yang kelebihan daya tampung.
Overkapasitasnya bahkan mencapai 300 persen dari penghuni yang kini ada.
Salim Fakhri juga datang ke LP tersebut pada Selasa, 11 Maret 2025, atau sehari setelah 52 WBP kabur dari penjara itu dengan melompati pagar depan.
Salim meminta napi dan tahanan di LP Kutacane untuk terus menjalani pidana dengan baik dan tiak bikin ulah macam-macam.
Sebab, mereka biar dipindah ke LP lain yang jauh dari Aceh Tenggara.
Bupati Aceh Tenggara itu datang menemui warga binaan bersama anggota Komisi XIII DPR RI asal Aceh, Jamalaudin Idham dan Teuku Ibrahim.
Di depan Bupati Fahri dan legislator Senayan itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mashudi menyampaikan keprihatinan atas kondisi narapidana yang harus tidur di luar kamar hunian, karena kamar tidak mencukupi.
“Mari benahi bersama Lapas Kutacane. Warga binaan adalah keluarga kita juga, saudara kita,” kata Mashudi di LP Kutacane, Selasa (11/3/2025) setibanya ia dari Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara. (*)
Baca juga: Perbaiki Fasilitas Rusak di Lapas Kutacane, Warga Binaan dan TNI-Polri Ikut Berkolaborasi
Baca juga: Polisi Tangkap Pria Penimbun BBM Bersubsidi di Aceh Utara, Begini Modus Operandinya
Baca juga: Puluhan Napi Lapas Kelas II B Kutacane Kabur Jelang Buka Puasa
Update berita lainya di PROHABA.CO dan Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.