Reformasi Pendidikan

Dedi Mulyadi Luncurkan Reformasi Pendidikan Jawa Barat 2025, Utamakan Karakter dan Profesionalisme

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk mereformasi sistem pendidikan di provinsi ini mulai tahun 2025

Penulis: Amelia Puspa Trinanda | Editor: Jamaluddin
jabarprov.go.id/
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk mereformasi sistem pendidikan di provinsi ini mulai tahun 2025 dengan mengutamakan pembentukan karakter siswa dan profesionalisme guru. 

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota.

Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dulu, lalu bertahap," ujar KDM.

TNI sudah menyiapkan sekitar 30 hingga 40 barak untuk mendukung pelaksanaan program ini. 

Siswa yang mengikuti program akan dipilih berdasarkan hasil kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua, dengan prioritas diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembinaan atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal. 

"Selama enam bulan, siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal.

TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," jelas KDM.

Pendanaan program akan dilakukan melalui kerja sama antara Pemprov Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota.

Pelarangan Study Tour dan Penggunaan Sepeda Motor oleh Siswa

Di sisi lain, KDM juga menetapkan sejumlah kebijakan baru, termasuk pelarangan kegiatan seperti study tour, wisuda, dan acara seremonial lain yang dianggap membebani orang tua. 

Ia juga mengimbau agar siswa tidak mengendarai sepeda motor karena faktor usia dan keselamatan.

Penundaan Sementara Dana Hibah untuk Yayasan Pendidikan

KDM turut menyoroti distribusi dana hibah kepada yayasan pendidikan yang dinilai belum tepat sasaran. 

Untuk sementara, penyaluran dana hibah kepada yayasan dihentikan sambil menunggu proses verifikasi ulang yang melibatkan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Jawa Barat

Langkah ini diambil setelah ditemukan kasus yayasan yang belum terverifikasi, tapi sudah menerima dana miliaran rupiah tanpa digunakan secara maksimal untuk peningkatan mutu pendidikan.

"Saya tidak mau dana hibah hanya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved