Penjara Alcatraz

Alcatraz yang Diklaim Penjara Terkejam di Dunia Diperintah Buka Lagi oleh Trump, Begini Sejarahnya

Penjara Alcatraz yang berlokasi di San Francisco, California, Amerika Serikat (AS) diklaim sebagai penjara terkejam di dunia. 

Editor: Jamaluddin
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE LIVENOW FROM FOX
PENJARA ALCATRAZ - Tangkapan layar YouTube LiveNow From Fox yang diambil pada Senin (5/5/2025) menunjukkan penjara Alcatraz. Presiden Amerik Serikat, Donald Trump, menyerukan agar Alcatraz yang diklaim sebagai penjara terkejam di dunia dibuka kembali. Seruan itu disampaikan Trump dalam sebuah postingan Truth Social pada Minggu (4/5/2025) malam.  

Setelah ditutup pada tahun 1963 silam, Presiden AS Donald Trump memerintahkan agar penjara tersebut dibuka kembali.

PROHABA.CO - Penjara Alcatraz yang berlokasi di San Francisco, California, Amerika Serikat (AS) diklaim sebagai penjara terkejam di dunia. 

Setelah ditutup pada tahun 1963 silam, Presiden AS Donald Trump memerintahkan agar penjara tersebut dibuka kembali.

Hal itu disampaikan Trump melalui unggahan media sosialnya.

Dikutip dari CNN, Minggu (4/5/2025), Trump memerintahkan biro petugas penjara untuk membangun kembali Alcatraz guna menampung para pelaku kejahatan. 

“Saya mengarahkan Biro Penjara, bersama dengan Departemen Kehakiman, FBI, dan Keamanan Dalam Negeri, untuk membuka kembali Alcatraz yang sudah dibangun ulang untuk menampung para pelaku kejahatan paling kejam dan brutal di Amerika,” ujar Trump dalam unggahan di media sosialnya. 

Dengan dibukanya Alcatraz, menurut Trump, mereka tak akan lagi menjadi sandera kriminal ilegal di Amerika Serikat. 

“Kita tidak akan lagi menjadi sandera bagi para kriminal, preman, dan hakim-hakim yang takut menjalankan tugas mereka,” tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social. 

“Pembukaan kembali Alcatraz akan menjadi simbol dari hukum, ketertiban, dan keadilan,” lanjutnya dikutip dari Kompas.com

Alasan Trump ingin buka kembali Penjara Alcatraz 

Dikutip dari CNN, Trump kepada wartawan pada Minggu (4/5/2025) mengatakan, pembukaan kembali Alcatraz hanyalah sebuah ide yang muncul dari polemik 'para hakim yang teradikalisasi'. 

“Hanya sebuah ide yang disebabkan oleh polemik ‘hakim yang teradikalisasi’,” ujarnya. 

Hakim teradikalisasi yang dimaksud Trump adalah hakim yang dianggap terlalu liberal dalam memperjuangkan hak-hak migran, dan bahkan terlalu memihak imigran ilegal di Amerika Serikat. 

“Para hakim ingin mengadakan sidang untuk setiap orang yang ada di negara kita secara ilegal,” ungkap Donald Trump.

“Itu berarti nantinya akan ada jutaan sidang," lanjut Presiden negeri Paman Sam itu. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved