Kasus Judi Online

Tiga Penegasan Budi Arie yang Membuktikan Dirinya Tak Terima Jatah Perlindungan Situs Judol

Budi mengatakan, ada tiga poin penting yang dapat membuktikan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam perlindungan situs judol seperti narasi

Editor: Misran Asri
TRIBUNNEWS/RIDHO HENDRIKOS
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi 

Budi mengatakan, ada tiga poin penting yang dapat membuktikan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam perlindungan situs judol seperti narasi yang beredar. 

PROHABA.CO, JAKARTA - Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) membantah mendapatkan hasil atau bagian sampai 50 persen dari perlindungan situs judi online (judol). 

Hal itu ditegaskan Budi Arie, sekaligus membantah narasi sejumlah oknum pegawai Kementerian Kominfo (kini Komdigi) dalam surat dakwaan yang dibacakan JPU di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, pada 14 Mei 2025.

Bahkan, Budi Arie yang kini memangku jabatan sebagai Menteri Koperasi ini siap membuktikan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam praktik perlindungan situs judol tersebut. 

Untuk itu, Budi mengatakan, ada tiga poin penting yang dapat membuktikan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam perlindungan situs judol seperti narasi yang beredar. 

Pertama, menurut dia, para tersangka atau terdakwa tidak pernah mengatakan bakal memberikan bagian kepadanya. 

"Intinya, pertama mereka (para tersangka) tidak pernah bilang ke saya akan memberi 50 persen. Mereka tidak akan berani bilang, karena akan langsung saya proses hukum," ujar Budi Arie dalam pernyataan tertulisnya, yang dikutip oleh Kompas.com dari Antaranews, Senin (19/5/2025). 

"Jadi sekali lagi, itu omongan mereka saja, jual nama menteri supaya jualannya laku," katanya melanjutkan. 

Baca juga: Soal Peluang Budi Arie Diperiksa Dalam Kasus Judi Online, Begini Jawaban Kapolri  

Baca juga: Bareskrim Periksa Budi Arie Terkait Kasus Beking Judi Online di Kementerian Komunikasi dan Digital

Kedua, Budi Arie mengaku, tidak tahu menahu praktik jahat yang dilakukan mantan anak buahnya itu. 

Dia baru mengetahui setelah kasus itu diselidiki kepolisian dan terungkap ke masyarakat. 

"Ketiga, tidak ada aliran dana dari mereka ke saya. Ini yang paling penting. Bagi saya, itu sudah sangat membuktikan," ujarnya. 

Oleh karena itu, dalam pernyataannya, Budi Arie kembali menegaskan bahwa narasi yang menyebut dirinya terlibat dalam pengamanan situs judi online tidak benar. 

“Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar,” kata Budi Arie. 

Sebaliknya, dia mengeklaim bahwa sangat gencar memberantas situs judi online dan itu bisa dibuktikan melalui jejak digital. 

Lebih lanjut, Budi Arie berharap publik dapat melihat kasus ini secara jernih agar tidak larut di dalam narasi jahat terhadap dirinya. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved