Tahukah Anda

Apakah Rambut Beruban Bisa Dihilangkan? Penelitian Terbaru Menjawabnya, Ini Penjelasannya

Kondisi rambut beruban terjadi ketika pigmen melanin yang memberikan warna pada rambut secara alami berkurang atau hilang, yang dapat membuat rambut

Editor: Muliadi Gani
SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT
ILUSTRASI UBAN - Ilustrasi uban di usia muda. Uban di usia muda bisa dipicu oleh berbagai faktor, dari genetik hingga gaya hidup, dan bisa diatasi dengan langkah tepat menurut dokter spesialis kulit. Apakah Rambut Beruban Bisa Dihilangkan? Penelitian Terbaru Menjawabnya, Ini Penjelasannya 

Tim peneliti menemukan bahwa dalam beberapa kasus, sel McSCs bisa “tersangkut” di salah satu bagian folikel rambut yang disebut kompartemen bulge.

Jika ini terjadi, sel tersebut tidak bisa kembali ke bagian lain yang diperlukan untuk mendapatkan protein pewarna.

“Ketika fungsi seperti bunglon dari sel punca melanosit ini hilang, itulah yang kemungkinan menyebabkan rambut beruban,” jelas Prof Mayumi Ito, peneliti utama dari NYU Langone Health.

Dengan kata lain, ketika sel-sel ini tidak bisa bergerak bebas, mereka gagal menghasilkan warna sehingga muncullah uban.

Yang membuat studi ini semakin menarik adalah kemungkinan terapinya.

Jika kita bisa menemukan cara untuk membantu sel-sel yang tersangkut agar bisa bergerak kembali, maka potensi untuk mencegah atau membalikkan uban pun terbuka.

Baca juga: Uban Muncul di Usia Muda, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Berikut Penjelasan Dokter

“Penemuan mekanisme ini membuka peluang bahwa hal serupa mungkin juga terjadi pada manusia,” ujar Dr Qi Sun, rekan penulis studi.

“Jika ya, maka ini bisa menjadi jalur menuju pencegahan atau bahkan pembalikan proses beruban,” ujarnya.

Perlu dicatat bahwa sel McSCs berbeda dari sel yang membuat rambut tumbuh. 

Artinya, rambut bisa terus tumbuh meski tak lagi berwarna.

Penelitian ini juga memperkuat fakta bahwa jumlah sel McSCs yang tersangkut meningkat seiring usia.

Dalam kondisi tertentu, hampir separuh dari seluruh sel McSCs bisa terperangkap dan berhenti memproduksi pigmen.

Meski stres sering diasosiasikan dengan munculnya uban, studi dari Harvard yang tidak terkait menemukan bahwa stres sebenarnya mempercepat siklus pertumbuhan rambut yang secara tidak langsung mempercepat proses penuaan folikel rambut.

Menariknya, menurut tim NYU, sistem sel punca melanosit gagal lebih awal dibanding sistem sel punca lainnya.

Ini menjadi alasan utama mengapa uban muncul lebih cepat dibandingkan tanda-tanda penuaan lainnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved