Hari Anak Nasional 2025

Bunda Salma Soroti Kekerasan dan Bullying Anak di Hari Anak Nasional 2025

Anak-anak subjek yang memiliki hak untuk didengar, dilindungi, dan diberi ruang untuk berkembang

Editor: Misran Asri
FOR PROHABA
Anggota DPRA Komisi III, Salmawati 

Ia juga menyoroti maraknya bullying berbasis digital di kalangan remaja, yang menurutnya belum mendapatkan perhatian serius dari otoritas pendidikan. 

Dalam Islam, anak memiliki kedudukan yang sangat penting, sehingga senantiasa menjadi bahasan dan perhatian dalam banyak literatur Islam. 

Banyak istilah-istilah yang ditemukan baik pada Al-Qur’an maupun Al-Hadits yang terkait langsung dengan persoalan anak. 

Berdasarkan beberapa hak anak yang secara jelas digambarkan dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits; Pertama hak hidup dan tumbuh berkembang. 

Lalu hal kedua, hak mendapatkan perlindungan dan penjagaan, hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

Baca juga: Peringati HAN 2022, Kekerasan pada Anak Makin Mengkhawatirkan

"Saya meminta Dinas Pendidikan Aceh dan lembaga terkait untuk segera menyusun modul edukatif anti-bullying yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah.

Kita menghadapi era di mana kekerasan tak lagi terjadi hanya secara fisik, tapi juga melalui media sosial. Ini harus kita respons dengan regulasi dan edukasi yang adaptif,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menjadikan Hari Anak Nasional 2025 tahun ini sebagai titik tolak kesadaran kolektif membangun ruang yang ramah dan aman bagi anak-anak. 

"Harapan saya langkah-langkah konkret segera diambil, bukan hanya pernyataan seremonial yang hilang setelah peringatan berlalu," pungkas Anggota DPRA dari Komisi III tersebut.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved