Sidak Harga Beras
Polresta Banda Aceh dan Bulog Sidak Pasar, Tidak Ditemukan Beras Oplosan
olresta Banda Aceh bersama Perum Bulog Kanwil Aceh melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah toko yang menjual beras dalam jumlah besar
Dalam inspeksi tersebut, tim mendatangi sejumlah pertokoan untuk mengecek langsung kualitas dan harga beras, baik kategori premium maupun medium. Dari hasil pengecekan sejauh ini, tidak ditemukan indikasi adanya beras oplosan.
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
PROHABA.CO, BANDA ACEH – Polresta Banda Aceh bersama Perum Bulog Kanwil Aceh melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah toko yang menjual beras dalam jumlah besar di kawasan pusat perbelanjaan Pasar Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, pada Selasa (29/7/2025).
Sidak ini merupakan bagian dari upaya Satgas Pangan Polresta Banda Aceh untuk memastikan tidak adanya peredaran beras oplosan serta menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah masyarakat.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, melalui Kasat Reskrim Kompol Fadillah Aditya Pratama, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan sesuai instruksi Kapolri guna meningkatkan pengawasan terhadap distribusi pangan, khususnya beras.
"Satgas Pangan sudah mulai bekerja sejak adanya perintah langsung dari Kapolri.
Kami optimistis untuk terus mengusut dan mengantisipasi kemungkinan beredarnya beras oplosan di pasaran," ujar Kompol Fadillah.
Dalam inspeksi tersebut, tim mendatangi sejumlah pertokoan untuk mengecek langsung kualitas dan harga beras, baik kategori premium maupun medium.
Dari hasil pengecekan sejauh ini, tidak ditemukan indikasi adanya beras oplosan.
Baca juga: Disperindag Akan Operasi Pasar Beras di Seluruh Aceh, 29 dan 30 Juli 2025
Baca juga: Beras SPHP Mulai Menipis di Kota Sabang, Bulog Sebut Masih Tunggu Izin Penyaluran
"Kami mengimbau para pedagang agar tidak terlibat dalam praktik mencampur beras atau memainkan harga jual beli yang bisa merugikan konsumen," tegasnya.
Lebih lanjut, Kompol Fadillah menjelaskan bahwa kelangkaan beras yang terjadi sejak April hingga Juni 2025 disebabkan oleh berhentinya aktivitas penggilingan padi di sejumlah daerah.
Hal ini dipicu karena tidak adanya pembelian gabah dari petani oleh pihak penggilingan, sehingga produksi terhenti dan berdampak pada naiknya harga beras di pasaran.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa sejak awal Juli 2025, Perum Bulog belum dapat mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) akibat regulasi baru yang mengatur mekanisme distribusi ke kios pengecer.
Namun sejak 24 Juli, distribusi SPHP kembali berjalan normal.
"Per hari ini, harga beras di lapangan sudah menunjukkan stabilitas.
Berita Banda Aceh
harga beras
beras oplosan
Bulog
inspeksi mendadak (sidak)
Polresta Banda Aceh
Prohaba.co
Prohaba
Sepeda Gratis ke 14 dari BFLF untuk Aura Remaja Kurang Mampu agar Kembali ke Sekolah |
![]() |
---|
Miris! Ada 1.974 Kasus HIV di Aceh, YADUA Serukan Penerima Transfusi Darah Rutin agar Waspada |
![]() |
---|
Jaksa Tahan Kepala dan Sekretaris Inspektorat Aceh Besar, Ini Kasusnya |
![]() |
---|
Wanita Muda Berzina 8 Kali dengan Pacar di Hotel Kawasan Banda Aceh |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Rusunawa PNL, BPKP Temukan Kerugian Negara Rp928 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.