Berita Aceh Selatan

Gadis 19 Tahun Asal Meukek Sudah 3 Bulan Hilang, Ibunda Khawatir Jadi Korban Perdagangan

Sudah lebih dari tiga bulan berlalu sejak Nuriati (19), seorang gadis muda asal Dusun Pasar, Gampong Rotteungoh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan,

Editor: Muliadi Gani
ISTIMEWA
HILANG - Gadis asal Meukeuk, Aceh Selatan Nuriati dinyatakan hilang sejak tiga bulan lalu. 

Laporan Ilhami Syahputra | Aceh Selatan 

PROHABA.CO,TAPAKTUAN – Sudah lebih dari tiga bulan berlalu sejak Nuriati (19), seorang gadis muda asal Dusun Pasar, Gampong Rotteungoh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, meninggalkan rumah dengan tujuan mencari pekerjaan ke Banda Aceh. 

Namun, hingga kini, ia tak kunjung pulang dan tak memberikan kabar apa pun kepada keluarganya.

Kepergian Nuriati menyisakan duka mendalam bagi sang ibu, Sanidar Yahya, seorang janda miskin yang kini hidup sebatang kara di sebuah gubuk sederhana di kaki gunung.

Ia mengaku terakhir kali melihat putrinya pada 14 Juni 2025 lalu.

Sejak saat itu, komunikasi antara ibu dan anak tersebut terputus.

Ironisnya, ponsel Android yang dibawa Nuriati saat meninggalkan rumah masih dalam keadaan aktif, namun setiap kali dihubungi, tak pernah dijawab.

Bahkan, pesan-pesan yang dikirimkan oleh sang ibu, termasuk saat dirinya sedang sakit dan dirawat di Puskesmas, juga tidak mendapat tanggapan.

“Saya yakin anak saya tidak mungkin meninggalkan saya begitu saja.

Dia yatim sejak bayi dan saya besarkan sendirian.

Sekarang dia hilang tanpa jejak,” tutur Sanidar dengan suara bergetar, Kamis (21/8/2025).

Menurut beberapa informasi yang diterima keluarga, keberangkatan Nuriati menuju Banda Aceh terjadi secara mendadak.

Baca juga: Gadis 15 Tahun di Geumpang Pidie Hilang Saat Serahkan Bon Barang, Ditemukan Hari Ketiga di Keumala

Baca juga: PT Hutama Karya: Tol Sibanceh Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum Belum Dibuka untuk Umum

Ada yang menyebut ia pergi bersama seorang teman dari Labuhanhaji, namun ada pula yang mengatakan bersama seorang pria.

Saksi terakhir hanya melihat Nuriati berdiri seorang diri di sekitar Jembatan Layang Rotteungoh.

Merasa gelisah dan tak bisa hanya menunggu, Sanidar memutuskan untuk pergi ke Banda Aceh dengan harapan bisa menemukan anaknya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved