Berita Langsa

Mengaku Pemberantas Narkotika, Sekelompok Orang Palak Warga, Korban Ada yang Disandera

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ORANG MISTERIUS - Ilustrasi Polisi (11/2/2025) Sekelompok orang mengaku aparat pemberantas narkoba palak warga Aceh Timur dan Langsa, Senin (10/5/2025). Mengaku Pemberantas Narkotika, Sekelompok Orang Palak Warga, Korban Ada yang Disandera

Laporan Zubir I Langsa

PROHABA.CO, LANGSA -  Sejumlah warga berasal dari Aceh Timur dan Kota Langsa diduga menjadi korban pemerasan oleh sekelompok orang yang berkedok mengaku sebagai petugas pemberantasan narkotika untuk dimintai sejumlah uang dengan modus mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

Sekelompok orang yang mengaku sebagai aparat pemberantas narkotika, diduga gentayangan memalak sejumlah orang di Aceh Timur dan Kota Langsa. 

Bahkan, para korban ada yang sempat disandera (diinapkan) di salah satu hotel kelas Oyo yang berada di Jalan Medan- Banda Aceh, Gampong Lhoekbanie, Kecamatan Langsa Barat, sebelum dilepas setelah menyerahkan sejumlah uang “damai”.

Diperoleh informasi pada Senin (10/2/2025) bahwa berapa hari sebelumnya sejumlah korban dari Aceh Timur dan Kota Langsa sempat diamankan oleh sekelompok orang yang mengaku aparat pemberantasan narkoba ini.

Korban ditangkap dengan barang bukti (BB) narkoba jenis sabu-sabu, lalu dibawa dan juga sebagian tempat diinapkan ke salah satu hotel kelas Oyo yang berada di Jalan Medan-Banda Aceh, Kota Langsa. 

Setelah menyetor sejumlah uang atau “uang 86” dalam jumlah beravariasi (antara Rp10 juta hingga lebih), barulah orangnya dilepas oleh oknum yang mengaku aparat pemberantas narkotika tersebut.

Sebelumnya, terduga pelaku meminta hingga Rp100 juta kepada para korban jika tak ingin dibawa ke Banda Aceh, walaupun akhirnya korban hanya sanggup menyedikan uang antara Rp10 juta atau lebih.

Baca juga: Polres Aceh Selatan Berhasil Ungkap Kasus Pemerkosaan dan Pemerasan terhadap Guru

Baca juga: Nenek 72 Tahun di Bekasi Ditemukan Tewas dalam Kondisi Terikat di Rumahnya, Diduga Korban Pembunuhan

Modus operandi terduga pelaku bekerja di lapangan cukup terorganisasi, karena mereka menunggu para mangsanya di lokasi-lokasi atau titik yang memang ada peredaran atau transaksi narkotika jenis sabu-sabu.

Apakah mereka (pelaku) bekerja sama dengan pengedar atau tidak, belum dapat dipastikan.

Namun, hal itu bisa saja terjadi, mengingat kelompok yang mengaku aparat itu menunggu para korban di area-area perdaran narkotika.

Melansir Serambinews com, yang menemui pengelola hotel kelas Oyo di Jalan Medan-Banda Aceh itu, Reza mengaku tidak mengetahui jika ada aktivitas mencurigakan di sana selama berapa hari sebelumnya itu.

Namun, ia membenarkan bahwa berapa hari lalu ada berapa orang yang menginap di sana menggunakan dua unit mobil jenis Toyota Avanza warna hitam dan Luxio warna abu-abu.

Mereka sempat menginap di hotel itu sekitar seminggu lamanya, tapi pengelola hotel tidak mengetahui aktivitas mereka dan apa status pekerjaan mereka.

Bahkan, sehari lalu ada aparat keamanan yang datang juga ke hotel ini menanyakan kasus yang sama itu.

Mereka juga sempat minta melihat rekaman CCTV di hotel tersebut. (*)

Baca juga: Yuyun Sukawati Diperas dan Diancam Oknum Jaksa, Imbas Anaknya Diduga Terlibat Penyebaran Video Syur

Baca juga: Pasutri di Kelapa Gading Jakarta Utara Diamankan Polisi Karena Diduga Siksa 3 ART

Baca juga: Donald Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza, Rencana Kirim Pasukan ke Gaza

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News