Beberapa peserta aksi bahkan ada yang berasal dari luar Jakarta.
Baca juga: Demo RUU TNI Malang Berakhir Rusuh, Massa Aksi dan Aparat Ikut Jadi Korban
"Asalnya sih masing-masing ya.
Saya sendiri dari Karawang.
Ada yang dari Jakarta juga.
Ada yang dari Depok," rincinya.
"Jadi ini kolektif masing-masing.
Tidak atas nama satu instansi atau satu kelompok aja sih," tambah AI.
Untuk diketahui, aksi menginap ini dilakukan oleh masyarakat sipil yang menolak UU TNI, yang sudah disahkan DPR RI beberapa waktu lalu.
Mereka mendirikan tenda di depan Gerbang Pancasila Gedung Parlemen, Jalan Gelora, Senayan, Jakarta Pusat, sejak Senin (7/4/2025) pagi.
Tenda-tenda yang sebelumnya didirikan tepat di depan Gerbang Pancasila, dipindahkan secara paksa oleh petugas keamanan DPR RI ke trotoar yang berada di sisi luar Lapangan Tembak Senayan.
Baca juga: RUU TNI Resmi Disahkan Menjadi Undang-Undang, Berikut Poin-Poin Perubahannya
Al menyebutkan, aksi ini akan terus berlangsung hingga pengesahan UU TNI berhasil dibatalkan.
Sebelumnya, DPR RI resmi mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai undang-undang.
Keputusan itu ditetapkan dalam pengambilan keputusan tingkat II saat Rapat Paripurna Ke-15, Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/3/2025) lalu.
Diketahui, beleid tersebut hingga kini masih mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan karena dinilai akan mengaktifkan kembali dwifungsi ABRI seperti masa orde baru (orba). (Penulis adalah mahasiswa internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aksi Massa Menginap di DPR Tolak UU TNI , Demonstran Masak Hingga Mandi di Sekitar Gedung Parlemen
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News