Tips dan Kesehatan
Kebiasaan Bangun Cepat dan Sarapan Pagi Bisa Panjang Umur, Benarkan? Berikut Penjelasan Ahli
Menunda sarapan dikaitkan dengan depresi, tingkat kelelahan lebih tinggi, penyakit lebih sering muncul, dan risiko kematian lebih tinggi
Menunda sarapan dikaitkan dengan depresi, tingkat kelelahan lebih tinggi, penyakit lebih sering muncul, dan risiko kematian lebih tinggi
PROHABA.CO - Kebiasaan bangun cepat di pagi hari berdampak ke kesehatan serta kualitas hidup lebih baik.
Karena mereka yang bangun cepat di pagi hari sudah pasti memiliki kualitas tidur yang nyenyak pada malam hari.
Bagi orang-orang yang memiliki kebiasaan bangun di pagi hari, memiliki kesempatan melakukan berbagai aktivitas lebih banyak dan terbuka.
Mulai dari berolahraga, melakukan perawatan diri, menyiapkan sarapan yang sesuai hingga waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pun lebih banyak.
Rupanya, keuntungan bangun pagi tak berhenti di situ.
Penelitian terbaru mengungkapkan, orang dewasa tua yang menjaga kebiasaan sarapan pagi seiring bertambahnya usia memiliki risiko lebih rendah untuk meninggal dalam kurun waktu sekitar 20 tahun, bila dibandingkan dengan mereka yang tidak sarapan.
Studi ini melibatkan hampir 3.000 orang lanjut usia di Inggris.
Baca juga: 7 Tips Ilmiah untuk Hidup Sehat dan Lebih Lama, Yuk Kita Intip Apa Saja?
Baca juga: Deretan Jenis Makanan, Minuman dan Hidup Sehat Yang Ampuh Mengurangi Risiko Kanker, Simak Daftarnya!
Mereka mengisi kuesioner pada beberapa periode, mencatat gaya hidup seperti waktu makan, waktu tidur, dan gejala penyakit fisik maupun psikologis.
Sebagian peserta juga menjalani tes darah, sehingga peneliti dapat melacak siapa yang memiliki gen tertentu yang berhubungan dengan kronotipe malam (alias kebiasaan menjadi burung hantu malam).
Tidak mengejutkan, orang yang suka begadang cenderung makan lebih larut.
Namun, yang menarik adalah hubungan konsisten yang ditemukan antara waktu makan dan hasil kesehatan.
Menunda sarapan dikaitkan dengan depresi, tingkat kelelahan lebih tinggi, penyakit yang lebih sering muncul, dan risiko kematian yang lebih tinggi.
Sarapan lebih pagi lebih panjang umur Peneliti mengidentifikasi dua kelompok, yakni mereka yang sarapan lebih awal sekitar pukul 07.50 dan yang sarapan lebih lambat sekitar pukul 08.50.
Hasilnya, kelompok yang sarapan lebih awal memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi.
Analisis data juga menunjukkan, bahwa setiap satu jam keterlambatan sarapan meningkatkan risiko kematian sebesar 11 persen selama periode studi.
Baca juga: Tips Hidup Sehat untuk Menghindari Kolesterol Tinggi di Usia Muda
Meski begitu, studi ini hanya menunjukkan korelasi, bukan sebab-akibat. Bisa jadi masalah kesehatan membuat sebagian peserta sarapan lebih lambat, bukan sebaliknya.
“Perubahan waktu makan di kalangan orang tua dapat menjadi indikator yang mudah, sesuatu yang bahkan anggota keluarga dapat perhatikan, dari kondisi kesehatan yang mendasarinya,” kata penulis utama Hassan Dashti, PhD, RD, ilmuwan nutrisi dan biologi sirkadian di Massachusetts General Hospital, melansir SELF.
Menurut Dr. Dashti, sarapan pagi yang konsisten dan lebih awal mungkin memberi dampak positif pada kesehatan dan umur panjang, terutama dengan menjaga ritme sirkadian.
Ritme ini cenderung melemah seiring usia dan berdampak pada berbagai sistem tubuh.
“Sarapan pagi yang rutin merupakan sinyal lingkungan yang kuat yang memberitahu tubuh Anda, bahwa saat ini siang hari, yang mana ini memberi sinyal kepada setiap organ untuk beralih dari mode malam ke mode siang,” jelasnya.
Deretan penelitian terkait sarapan dan panjang umur Ini bukan penelitian pertama yang menunjukkan pentingnya sarapan untuk umur panjang.
Studi sebelumnya juga menemukan, makan sarapan secara teratur berhubungan dengan risiko kematian keseluruhan dan penyakit jantung yang lebih rendah, sementara melewatkannya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian lain juga menunjukkan orang yang bangun pagi cenderung lebih sehat.
Dibandingkan dengan mereka yang bangun malam, orang yang bangun pagi memiliki kesehatan jantung lebih baik.
Baca juga: Ingin Panjang Umur dan Bahagia, Terapkan 5 Gaya Hidup Sehat Ini
Lalu, risiko diabetes lebih rendah, serta penurunan fungsi kognitif lebih lambat di usia pertengahan dan semuanya dapat berkontribusi pada harapan hidup yang lebih panjang.
Sebagian besar perbedaan ini kemungkinan lebih dipengaruhi oleh kualitas tidur, bukan semata-mata karena bangun pagi.
Orang yang bangun pagi biasanya mendapat tidur lebih baik, sedangkan mereka yang suka begadang tidur lebih larut tetapi tetap harus bangun pagi karena tuntutan pekerjaan.
Dr. Dashti mengatakan, beberapa penelitian juga menemukan bahwa orang yang aktif di malam hari cenderung memiliki kebiasaan yang kurang sehat dibandingkan dengan orang yang aktif di pagi hari.
"Misalnya, Anda lebih cenderung merokok dan minum di malam hari. Dan mungkin perilaku-perilaku inilah, bukan sekadar begadang dan bangun lebih larut, yang membahayakan kesehatan Anda,” ujarnya.
Jika dikaitkan dengan penelitian terbaru ini, ada kabar baik bagi mereka yang terbiasa aktif di malam hari.
Baca juga: Pola Hidup Sehat dengan JSR, dr Zaidul Akbar: Hindari Makan Malam Hari
Meskipun tidak bisa sepenuhnya mengubah kebiasaan tidur dan bangun, setidaknya tetap bisa menjaga pola sehat, seperti sarapan secara rutin.
“Dengan tidak menunda waktu makan pagi ke waktu yang lebih siang seiring bertambahnya usia (atau bahkan melewatkannya sama sekali), Anda mungkin dapat mengurangi beberapa efek negatif yang terjadi seiring penuaan,” pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebiasaan Sarapan Pagi Bisa Bikin Panjang Umur, Begini Penjelasan Ahli", https://health.kompas.com/read/25I06230329068/kebiasaan-sarapan-pagi-bisa-bikin-panjang-umur-begini-penjelasan-ahli?source=sorotan
Cara Buat Bakwan Renyah Meski Dingin Tanpa Baking Soda, Triknya di Cara Goreng |
![]() |
---|
Buruan Daftar! Bank Indonesia Buka Seleksi PCPM Angkatan 40, Pendaftaran 7 sampai 12 September |
![]() |
---|
AC Milan Catat Hal Langka Dalam 100 Tahun, Apa Itu? Simak Ulasannya |
![]() |
---|
Bank Aceh Kembali Jadi Penyalur Bantuan Pusat untuk Masyarakat, Kali Ini BSPS |
![]() |
---|
Bukti Nyata Hasil Perdamaian, Hamid Awaluddin: Dulunya Mualem di Hutan Sekarang Jabat Gubernur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.