Tahukah Anda

Waspada! Kelamaan Duduk Bisa Picu Masalah Kesehatan, Ini Alasannya

Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa duduk terlalu lama dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, bahkan bagi orang muda yang aktif sekalipun.

Editor: Muliadi Gani
Shutterstock/Sorapop Udomsri
TERLALU LAMA DUDUK - Ilustrasi duduk terlalu lama saat bekerja. Tahukah anda, terlalu banyak duduk dalam waktu yang lama bisa menimbulkan masalah kesehatan? 

para ilmuwan bisa melihat pengaruh nyata perilaku: kembar yang lebih aktif dan jarang duduk selalu menunjukkan profil kolesterol lebih sehat.

Analisis menunjukkan bahwa semakin banyak waktu duduk, semakin tinggi pula BMI dan rasio TC/HDL dua penanda awal risiko penyakit jantung dan metabolik. Namun, aktivitas fisik dengan intensitas tinggi mampu menekan lonjakan tersebut.

Orang yang berolahraga berat sekitar 30 menit per hari memiliki nilai BMI dan rasio kolesterol serupa dengan mereka yang lebih muda 5–10 tahun dan jarang duduk. 

Pada pasangan kembar, mereka yang duduk lebih sedikit dan beraktivitas lebih keras selalu menunjukkan profil kolesterol yang lebih sehat.

Menariknya, penelitian ini juga membagi peserta dalam dua kategori: Active Replacers yang mengganti sebagian waktu duduk dengan aktivitas intens, dan Active Compensators yang tetap duduk lama tapi berusaha menebusnya lewat olahraga berat.

Hasilnya, setiap satu jam duduk per minggu yang diganti dengan enam menit olahraga intens, seperti berlari cepat atau bersepeda dengan kecepatan tinggi, sudah menunjukkan dampak nyata pada kesehatan metabolik.

Baca juga: Bahaya Main Hp Sambil Dicas, Jangan Anggap Remeh!

Peneliti kemudian membagi peserta ke dalam dua kelompok: Active Replacers mereka yang mengganti sebagian waktu duduk dengan olahraga berat.

Active Compensators  mereka yang tetap banyak duduk, tetapi mencoba menebusnya dengan olahraga intens. Dari hasil perhitungan, setiap satu jam duduk per minggu yang digantikan dengan enam menit olahraga intens, seperti lari cepat atau bersepeda dengan kecepatan tinggi, sudah memberi perubahan nyata pada kesehatan metabolik.

Ada hukum “hasil yang menurun” (law of diminishing returns): semakin banyak olahraga intens yang dilakukan memang memberi manfaat besar di awal, tetapi efek tambahannya menurun setelah titik tertentu.

Artinya, semakin sering berolahraga berat bisa mengimbangi efek duduk lama sampai batas tertentu.

Namun mengurangi waktu duduk tetap menjadi faktor paling penting untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme.

Pedoman kesehatan publik saat ini menyarankan 150 menit olahraga sedang atau 75 menit olahraga berat per minggu.

Namun, studi ini menegaskan bahwa intensitas juga berperan besar: olahraga berat memberi dampak lebih kuat terhadap kolesterol dan risiko metabolik dibanding aktivitas sedang.

Batasan dan Catatan Studi Tentu saja, penelitian ini memiliki keterbatasan.

BMI dan rasio TC/HDL hanyalah indikator awal, bukan diagnosis penyakit.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved