Apa Dampaknya Jika Bumi Bergerak ke Arah Berlawanan?

Selama ini Bumi terus berputar pada porosnya setiap 23 jam, 56 menit, dan 4,09053 detik. Kecepatan putarannya yang diukur pada khatulistiwa adalah...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI bumi menyerap sinar matahari. 

" kata James Zimbelman, Ahli Geologi Senior Emeritus di Smithsonian's National Air and Space Museum di Washington DC.

Baca juga: NASA Temukan Planet Mirip Bumi dengan Atmosfer Aneh

Namun, tidak semua akan hilang apabila Bumi berhenti berputar.

Zimbelman mengatakan bahwa potongan yang terlepas dari permukaan akan kembali saat Bumi melanjutkan perjalanannya mengelilingi matahari.

Seperti meteroit yang melesat melintasi langit, sisa-sisa mereka akan berakhir di ujung atmosfer dan luar angkasa dan akan ditarik ke permukaan oleh gravitasi planet.

Jika Bumi berputar ke arah berlawanan Sementara itu, bagaimana jika Bumi berputar ke arah yang berlawanan?

Dilansir dari Live Science edisi 25 April 2018, peneliti mengatakan bahwa jika Bumi berputar ke arah berlawanan, gurun akan menutupi Amerika Utara, bukit pasir yang gersang akan menggantikan hamparan hutan hujan Amazon di Amerika Selatan, dan lanskap hijau yang subur akan berkembang dari Afrika Tengah hingga Timur Tengah.

Hal ini berdasar simulasi komputer yang dipresentasikan di European Geosciences Union 2018 di Austria.

Baca juga: Badai Luar Angkasa Hujani Bumi dengan Elektron

Dalam simulasi tersebut, tidak hanya gurun menghilang dari beberapa benua dan muncul di benua lain, tetapi musim dingin yang membekukan melanda Eropa Barat.

Kemudian Cyanobacteria, sekelompok bakteri yang menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, berkembang biak di tempat yang belum pernah mereka miliki sebelumnya.

Dan Atlantik Meridional Overturning Circulation (AMOC), arus laut pengatur iklim penting di Atlantik, memudar dan muncul kembali di Samudra Pasifi k Utara.

Perubahan arah rotasi ini juga akan merubah pola angin global.

Suhu di subtropis dan garis lintang tengah akan berubah.

NASA mengatakan, saat Bumi berputar, dorongan dan tarikan momentumnya membentuk arus laut yang bersama dengan aliran angin atmosfer menghasilkan berbagai pola iklim di seluruh dunia.

Pola-pola ini membawa curah hujan yang melimpah ke hutan yang lembab atau mengalihkan kelembapan dari tanah tandus yang kering karena hujan. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved