Luar Negeri

Miliarder Wanita Termuda Dunia Divonis Bersalah atas Penipuan Teknologi Medis

Pendiri Theranos, Elizabeth Holmes, dinyatakan bersalah menipu para investor dalam sidang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Negara ...

Editor: Muliadi Gani
zoom-inlihat foto Miliarder Wanita Termuda Dunia Divonis Bersalah atas Penipuan Teknologi Medis
FOTO: REUTERS via BBC INDONESIA
Elizabeth Holmes sempat dijuluki “perempuan miliarder termuda di dunia” oleh majalah Forbes dan mendapat predikat “The Next Steve Jobs” oleh Inc, majalah bisnis yang memajang wajahnya di sampul. Kini ia divonis bersalah karena melakukan penipuan menggunakan teknologi kesehatan.

Holmes dibesarkan di sebuah keluarga kaya di Washington DC dan merupakan anak yang sopan, tapi pemalu, menurut orang-orang yang mengenalnya.

Inventor dan pengusaha Richard Fuisz (81) berspekulasi bahwa Holmes menghadapi banyak tekanan untuk sukses.

Keluarganya bertahun-tahun hidup bertetangga dengan Holmes, tapi mereka menjadi tidak akur ketika Theranos menggugatnya dalam perkara paten pada 2011 (yang sekarang sudah diselesaikan).

Orang tua Holmes menjalani sebagian besar karier mereka sebagai birokrat di pemerintahan AS.

Namun, "mereka sangat tertarik pada status" dan "hidup untuk menjalin koneksi," ungkapnya kepada BBC.

Baca juga: Kini Miliarder Berlomba-lomba Berwisata ke Luar Angkasa

Pada usia sembilan tahun, Holmes muda menulis surat kepada ayahnya yang menyatakan bahwa hal yang "ia inginkan dalam hidup ialah menemukan hal baru, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan oleh umat manusia."

Ketika ia masuk ke jurusan teknik kimia Universitas Stanford pada 2002, ia mengembangkan ide tentang plester yang dapat mendeteksi infeksi pada penggunanya dan melepaskan antibiotik sesuai kebutuhan.

Pada usia 18 tahun, ia telah memperlihatkan kekerasan pendirian yang tampaknya terus ia miliki dan mendorong perusahaan yang ia dirikan pada tahun berikutnya.

Phyllis Gardner, pakar farmakologi klinis di Stanford, pernah berdiskusi dengan Holmes tentang ide plesternya dan mengatakan kepadanya bahwa itu "tidak akan berhasil".

"Ia hanya menatap saya," kata Dr Gardner kepada BBC.

"Dan ia tampaknya yakin seratus persen akan kejeniusannya. Ia tidak tertarik dengan kepakaran saya dan itu membuat saya kesal."

Ide yang memikat

Beberapa bulan kemudian Holmes keluar dari Stanford, usianya 19 tahun, dan meluncurkan Theranos.

Kali ini dengan ide melakukan tes darah lengkap hanya dari setetes sampel, sebuah gagasan yang revolusioner, jika terbukti berhasil.

Ide tersebut memikat orang-orang berpengaruh, yang kemudian berinvestasi di Theranos tanpa melihat catatan finansial yang telah diaudit.

Baca juga: Wanita Hamil di Amerika Ditembak Mati Seusai Rayakan ‘Baby Shower’

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved