Tahukah Anda

Ada Tiga Gejala Baru yang Dilaporkan Pasien Omicron

Mengingat varian Omicron bergerak secara berbeda dari varian lainnya, memunculkan kekhawatiran akan gejala bervariasi dari pasien yang terpapar ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi gejala Covid-19 varian Omicron. 

PROHABA.CO - Mengingat varian Omicron bergerak secara berbeda dari varian lainnya, memunculkan kekhawatiran akan gejala bervariasi dari pasien yang terpapar infeksinya.

Meskipun mayoritas pasien melaporkan gejala seperti pilek ringan atau lebih parah, terdapat setidaknya tiga gejala tidak biasa yang turut dikeluhkan oleh pasien Omicron.

Pakar penyakit menular terkemuka Organisasi Kesehatan Masyarakat (WHO) Dr Maria Van Kerkhove menyampaikan, orang yang terinfeksi Omicron dapat mempunyai berbagai gejala, tapi ada yang sama sekali tidak menunjukkan gejala tertentu.

Beberapa orang dapat mengembangkan penyakit parah, bahkan varian terbaru yang masuk daftar variant of concern (VoC) WHO ini juga sudah menimbulkan kematian.

“Rata-rata kita tahu bahwa risiko rawat inap lebih rendah jika terinfeksi Omicron dibandingkan Delta.

Baca juga: Para Ilmuan Mengawasi Dua Sub-Varian Baru Omicron Yang Dilacak di Polandia

Tapi, ini tidak berarti Omicron merupakan penyakit ringan,” ujar Van Kerkhove seperti dikutip dari Live Mint, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, selama gelombang Omicron, kematian selama lima minggu berturut-turut mengalami peningkatan. Lalu, apa saja gejala baru Omicron yang dilaporkan?

Sebuah studi oleh aplikasi pelacak Zoe Covid yang berbasis di Inggris, gejala yang paling banyak dilaporkan untuk mayoritas pasien Omicron, antara lain, pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh yang parah, kelelahan, dan sakit kepala parah.

Adapun gejala baru yang dikeluhkan pasien Omicron berkaitan dengan gejala gastrointestinal seperti diare, hilang nafsu makan, dan sakit perut.

“Belum tentu gejala yang ditimbulkan Omicron lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya.

Mayoritas penduduk Inggris saat ini sudah divaksinasi dua atau tiga kali, yang memiliki efek perlindungan kuat terhadap penyakit parah dan rawat inap,” ujar Zoe Covid.

Baca juga: Omicron Merebak, IDI Minta Masyarakat Segera Vaksin ‘Booster’

Anehnya, terdapat lebih sedikit kasus dari infeksi Omicron mengalami gejala umum dari virus corona seperti batuk, demam, dan kehilangan penciuman.

Rentang gejala yang ditimbulkan semakin meluas, membuat diagnosis penyakitnya menjadi lebih sulit.

Gejala yang bervariasi dari setiap orang kemungkinan besar bergantung pada status vaksinasi, kekebalan tubuh, penyakit penyerta (komorbid), dan lainnya.

Sementara itu, Vak Kherkove menegaskan, perbedaan dari individu yang mendapatkan satu dosis vaksin, dua dosis, atau tiga dosis sangat signifikan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved