Magang di Uber dan Amazon Digaji Rp 117 Juta per Bulan

Sejumlah perusahaan di beberapa sektor memberikan paket gaji luar biasa besar kepada para pekerja magang sebagai cara untuk memikat mahasiswa lulusan

Editor: Muliadi Gani
ilustrasi foto. Magang di Uber dan Amazon Digaji Rp 117 Juta per Bulan 

Seorang pemagang yang diupah 8.000 dollar AS (Rp 117 juta) per bulan di sebuah perusahaan teknologi atau keuangan bakal memperoleh gaji yang jumlahnya tidak jauh berbeda jika dia diangkat sebagai karyawan tetap di perusahaan yang sama.

Berupaya agar seorang pemagang bertalenta tinggi bisa bertahan menjadi karyawan adalah alasan mengapa sejumlah perusahaan begitu jor-joran mengeluarkan uang untuk mengupah mereka, demikian dijelaskan Lauren.

Baca juga: Jumlah Spesies Burung Terancam Punah di Indonesia Terbanyak di Dunia

Seorang pemagang yang diupah 8.000 dollar AS (Rp 117 juta) per bulan di sebuah perusahaan teknologi atau keuangan bakal memperoleh gaji yang jumlahnya tidak jauh berbeda jika dia diangkat sebagai karyawan tetap di perusahaan yang sama.

Berupaya agar seorang pemagang bertalenta tinggi bisa bertahan menjadi karyawan adalah alasan mengapa sejumlah perusahaan begitu jor-joran mengeluarkan uang untuk mengupah mereka, demikian dijelaskan Lauren.

"Banyak perusahaan menggunakan program magang ini sebagai jalur masuk menuju tahap karyawan, dan mereka mengupah para pemagang penuh waktu," papar Lauren.

Cara itu secara khusus diterapkan selama pandemi karena ini adalah era di mana bursa kerja amat ketat bagi para perusahaan, yang berarti para pegawai punya lebih banyak pilihan dari biasanya.

Pilihan ekstra tersebut juga berlaku bagi para pemagang karena banyak perusahaan ingin mempertahankan mereka di tengah perang mencari karyawan berkemampuan tinggi.

Sebagian besar tawaran magang menggiurkan berada di sektor teknologi dan keuangan.

Dua tahun lalu, kata Lauren, kurang dari setengah dalam daftar pemagang dengan upah terbaik ditempati pemagang di perusahaan teknologi.

Saat ini, 68 persen posisi dalam daftar tersebut diisi oleh pemagang di perusahaan-perusahaan Silicon Valley.

"Banyak perusahaan harus memindahkan operasi mereka dan kegiatan harian di ranah daring. Itu artinya (kemampuan) teknologi jauh lebih diperlukan dari masa sebelumnya," papar Lauren.

Meski demikian, perusahaan-perusahaan di sektor lain, seperti energi dan manufaktur, juga membayar para pemagang dengan baik dan berjuang mempertahankan mereka.

Ini artinya banyak perusahaan besar berupaya memikat pekerja, bahkan pada tahap paling awal dari karier mereka. "

Baca juga: Pertama di Dunia, Masjid Istiqlal Raih Sertifikat ‘Green Building’

(Jumlah upah) itu hanya sedikit contoh bahwa 'jika kamu bekerja di sini, inilah yang akan kamu dapatkan. Inilah kualitas hidup yang bisa kamu harapkan'," papar Ron Delfine, direktur layanan karier di Heinz College of Information and Public Policy, Universitas Carnegie Mellon, AS.

Dia mengutarakan, banyak mahasiswa dari universitasnya menjadi pemagang di perusahaan-perusahaan pada daftar Glassdoor.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved