Tolak Kenaikan Harga BBM di Pematang Siantar, Dua Orang Mahasiswa Terluka
Unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan BBM di Kota Pematang Siantar berujung ricuh. Anggota kepolisian Polres Pematang Siantar menembakkan gas air ...
PROHABA.CO, PEMATANG SIANTAR - Unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan BBM di Kota Pematang Siantar berujung ricuh.
Anggota kepolisian Polres Pematang Siantar menembakkan gas air mata hingga melukai sedikitnya 2 orang mahasiswa.
Sebelumnya puluhan mahasiswa berunjuk rasa damai di kantor DPRD Pematangsiantar, Jalan Adam Malik, Senin (5/9) sekitar pukul 11.30 WIB.
Tampak massa mahasiswa dikawal puluhan anggota polisi dan satu unit mobil water canon disiagakan di samping gedung.
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani dan Ketua DPRD Timbul Marganda Lingga yang kebetulan mengikuti rapat, sempat menemui mahasiswa di halaman pintu masuk.
Dalam kesempatan itu, Wali kota Susanti mengatakan kenaikan BBM merupakan kebijakan dari pemerintah pusat yang berlaku di setiap daerah di Indonesia.
Menurut Susanti, Pemko Siantar telah berupaya menggalakkan ekonomi masyarakat dengan memberi bantuan dana bergulir ke UMKM dan membentuk koperasi.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPRD Timbul Marganda Lingga.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur Aceh dalam Aksi Demo Tolak Kenaikan BBM
Ia mengungkapkan aspirasi mahasiswa soal kenaikan BBM akan disampaikan ke pemerintah pusat.
“Ini tuntutan adik-adik Mahasiswa merupakan kebijakan nasional.
Nanti kami dari DPRD dan Wali Kota akan menyampaikan aspirasi kalian ke pemerintah pusat,” ucap Timbul
Massa mendesak agar Walikota dan Ketua DPRD membuat pernyataan resmi menolak kenaikan BBM dalam bentuk video conference.
Namun permintaan itu tidak dipenuhi.
Wali kota Susanti dan Ketua DPRD Timbul M Lingga langsung meninggalkan pengunjuk rasa.
Salah seorang pengunjuk rasa, Theo Naibaho mengatakan pernyataan bentuk video itu sebagai komitmen dan keberpihakan Wali Kota dan Ketua DPRD atas kenaikan BBM yang merugikan masyarakat.