Berita Pidie
Layaknya dalam Film, Pengemudi dan Penumpang Daihatsu Sigra Kabur tak Bayar BBM di SPBU Pidie
Layaknya dalam sebuah film, dua dari tiga yang menaiki Daihatsu Sigra kabur usai petugas SPBU Gampong Blok Sawah, Kecamatan Kota Sigli, Pidie mengisi
Layaknya dalam sebuah film, dua dari tiga yang menaiki Daihatsu Sigra kabur usai petugas SPBU Gampong Blok Sawah, Kecamatan Kota Sigli, Pidie mengisi BBM jenis Pertalite ke dalam tangki mobil
Laporan Muhammad Nazar | Pidie
PROHABA.CO, SIGLI - Layaknya dalam sebuah film, dua dari tiga yang menaiki Daihatsu Sigra kabur usai petugas SPBU Gampong Blok Sawah, Kecamatan Kota Sigli, Pidie mengisi BBM jenis Pertalite ke dalam tangki mobil, Sabtu (1/10/2022) lalu, sekitar pukul 11.20 WIB.
Parahnya, saat berusaha kabur silang pompa tersangkut di bagian tangki mobil Daihatsu Sigra, sehingga pompa pengisian BBM rubuh di lantai .
Dua dari ketiga pelaku itu kini sudah ditangkap personel Satuan Reskrim Polres Pidie.
Belakangan terungkap rubuhnya dispenser pompa pengisian BBM, diduga akibat pelaku tidak membayar saat pengisian BBM, yang langsung kabur sehingga silang pompa tersangkut di Daihatsu Sigra.
Kasus tersebut dilaporkan pemilik SPBU ke Polres Pidie.
"Modus pelaku SF meminta pada petugas untuk mengisi minyak secara gratis kepada pengelola SPBU Tarmizi bin Ahmad. SF bersama MZ dan MK menggunakan Daihatsu Sigra ," kata Kapolres Pidie, AKBP Padli SIK dalam konferensi pers di mapolres setempat, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Terjebak Banjir, Warga Seneubok Punto Dievakuasi
Baca juga: Bea Cukai Sumut Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal dan pakaian Bekas, 9 Orang Jadi Tersangka
Baca juga: Kejari Serang: Dakwaan Nikita Mirzani Rampung, Segera Dilimpahkan ke Pengadilan
Ia menjelaskan, awalnya SF meneleponTarmizi yang masih di rumah untuk meminta BBM secara gratis.
Namun, saat itu Tarmizi belum menjawab memberikan BBM.
Tiba-tiba SF dan MZ turun dari mobil mendekati petugas bernama Muharzir, dengan menyuruh mengisi BBM gratis, dengan dalih telah meminta pada pemilik.
Sementara Muharzir tidak berani mengisi BBM karena khawatir dipotong gajinya.

Muharzir meminta SF menelepon kembali pengelola SPBU.
SF menelepon, tapi ponselnya tidak diangkat.
SF tetap meminta Muharzir mengisi BBM Rp 100 ribu jenis Pertalite.