Berita Aceh Besar

Tim Gabungan Temukan Hutan Lindung Dikuasai Pensiunan PNS

Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Sony Sonjaya bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh A Hanan, melakukan patroli ke kawasan lintas ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO FOR PROHABA
Salah satu pondok yang terletak dalam kawasan hutan lindung di lintas Jantho-Lamno. Pemilik diduga tak tahu bahwa tak boleh ada aktivitas atau pembangunan pondok di lokasi hutan lindung. 

PROHABA.CO, JANTHO - Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Sony Sonjaya bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh A Hanan, melakukan patroli ke kawasan lintas Jantho-Lamno.

Patroli bersama oleh tim gabungan ini dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan perambahan hutan dan penguasaan lahan secara ilegal di kawasan itu, Kamis (17/11/2022).

Kedua pimpinan itu terjun ke lokasi bersama tim penegak hukum KLHK, Dandim 0101 Banda Aceh, dan petugas terkait lainnya, sebagai tindak lanjut arahan Pj Gubernur Aceh yang meminta pihak berwajib menindaklanjuti dugaan illegal logging dan penguasaan lahan ilegal atau perambahan kawasan hutan di sana.

Dalam patroli itu tidak ditemukan praktik illegal logging.

Namun, tim menemukan sejumlah indikasi penguasaan lahan secara ilegal yang dilakukan oknumtertentu di kawasan itu.

Hal itu terlihat dari adanya pendirian beberapa bangunan, baik berkonstruksi kayu maupun beton.

Selain itu juga adanya pemasangan pagar kawat berduri sebagai pembatas lahan.

Baca juga: KPH Musnahkan Kayu Ilegal Perambahan di Hutan Lindung

Polda bersama Tim patroli gabungan temukan penguasaan lahan ilegal di hutan lindung Aceh Besar. Terlihat tim masuk dan mendatangi bangunan di kawasan hutan lindung ruas jalan Jantho-Lamno.
Polda bersama Tim patroli gabungan temukan penguasaan lahan ilegal di hutan lindung Aceh Besar. Terlihat tim masuk dan mendatangi bangunan di kawasan hutan lindung ruas jalan Jantho-Lamno. (ANTARA/HO/BIDHUMAS POLDA ACEH)

Tak hanya itu, tim patroli juga menemukan lahan berisi tanaman muda seperti jagung, cabai hingga sejumlah tanaman tua.

Semua temuan tersebut dipastikan terletak dalam kawasan hutan lindung di lintas Jantho-Lamno yang secara hukum tidak boleh dilakukan.

A Hanan bersama Sony Sonjaya dalam patroli itu juga berusaha menemukan pemilik lahan dengan menyambangi beberapa bangunan yang terdapat di lokasi.

Alhasil, beberapa orang berhasil ditemui. Salah satunya Syahril, pensiunan ASN yang mengaku baru beberapa bulan lalu membeli lahan di kawasan itu untuk berkebun.

Saat ini, Syahril telah membangun satu bangunan berkonstruksi kayu di lahan yang ditanami jagung tersebut.

Syahril mengaku, tak tahu berapa persisnya luas lahan yang dibeli lantaran proses jual beli itu tidak disertai surat administrasi layaknya jual-beli tanah pada umumnya.

“Hanya ada kuitansi pembelian. Batasnya dari tepi sungai ini,” kata pria yang tinggal di Indrapuri itu di hadapan Dirreskrimsus dan Kadis LHK.

Baca juga: Petugas Gabungan Temukan 8 Ha Lahan Ganja di Hutan Lindung, Beratnya 6,5 Ton

Kepada Syahril selanjutnya dijelaskan bahwa status tanah yang dibelinya adalah hutan lindung yang secara hukum tidak bisa dikuasai dan dilakukan pembangunan di atasnya.

A Hanan menjelaskan kepada Syahril bahwa pihaknya bersama Dirreskrimsus Polda Aceh sedang melakukan pendataan dan sosialisasi terkait status hutan di kawasan itu.

Selain Syahril, tim patroli juga menjumpai dua orang lainnya di lokasi lahan yang berbeda.

Mereka mengaku hanya menggarap lahan sebagai kebun, sedangkan mereka bukan pemilik lahan.

Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Sony Sonjaya menyebutkan, terkait penemuan sejumlah bangunan, pihaknya akan melakukan beberapa langkah.

Misalnya, pendataan para pemilik bangunan oleh unsur terkait pada tingkat Kabupaten Aceh Besar yakni Polres, Polsek, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan DLHK.

Baca juga: Polres Aceh Besar Tangkap 3 Pria Bersama Truk Pengangkut Kayu Diduga Hasil Ilegal Logging

“Kemudian para pemilik bangunan akan diundang secara bersamaan untuk diberikan arahan oleh Tim Satgas Hutan Lestari dan dinas terkait, secara persuasif untuk membongkar bangunan tersebut,” ujarnya.

Terakhir, jika para pemilik bangunan tidak bersedia mengikuti langkah persuasif polisi, maka akan dilakukan proses penegakan.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu tim gabungan Polda Aceh, DLHK Provinsi Aceh, serta petugas dari Balai Gakkum KLHK juga telah meninjau lokasi dugaan perambahan hutan tersebut menggunakan helikopter.

Patroli itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi Satgas Hutan Lestari yang dipimpin oleh Asisten II Setda Aceh.

Terkait dugaan adanya penebangan pohon secara liar, perambahan hutan, serta penguasaan lahan tanpa hak pada beberapa lokasi sepanjang jalur proyek pembangunan jalan Jantho-Lamno. (mas)

Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Murka, Tegaskan agar 10 Tentara Pelaku Mutilasi Dihukum Seumur Hidup

Baca juga: Residivis Narkoba Kembali Terjerat Kasus, Kali Ini Bacok Seorang Pria Surabaya yang Menggertaknya

Baca juga: Wadireskrimum Polda Sumbar AKBP Muchtar Siregar Meninggal Dunia di Kamar Mandi Hotel

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved